Petani
Sumber Foto : Istimewa

Selain itu, ia juga sangat mengapresiasi semangat anak-anak muda untuk menekuni pertanian. “Apapun profesinya, harus ditekuni secara profesional, jangan setengah-setengah. Karena sesuai jargon di sini, yaitu PHK: Petani Harus Keren, Petani Harus Kaya, dan Petani Harapan Keluarga. Mari menjadi harapan dan tumpuan masyarakat Bali ke depan,” tandasnya.

Sementara itu, Made Gunada pemilik PT Wiguna Alam Persada menjelaskan jika produk sayur mayur di sini merupakan pemasok tunggal untuk restoran internasional seperti McD, AW, Burger King, Starbuck serta Hokka-Hokka Bento di seluruh Indonesia. Untuk memenuhi supply tersebut, pihaknya bekerja sama dengan petani lokal.

Baca Juga :  Pemkab Tabanan Sikapi Inflasi Secara Bijak, Masyarakat Diminta Tetap Kondusif

“Apalagi sekarang kami punya program sosial yang membantu para petani bernama PHK, yaitu Petani Harus Kaya,” bebernya.

Program tersebut mengajak masyarakat untuk bertani. “Yang tidak punya modal atau lahan kita kasih, yang tidak bisa bertani kami ajari, nanti hasilnya juga kami beli,” imbuhnya seraya mengatakan saat ini sudah bekerja sama dengan sekitar 50 petani sekitar dan telah meminjamkan sekitar 3 hektare lahan perusahaan kepada mereka.

Selain untuk memasok restoran, produk pertanian itu juga diolah oleh PT Wiguna Alam Persada menjadi bahan simple cooking serta memasarkannya. Jadi konsumen tinggal memasak di rumah karena sayuran tersebut telah dibersihkan dipotong dan diisi bumbu.

Selain bekerja sama dengan petani, selama pandemi Covid-19 ini, perusahaannya juga telah merekrut sekitar 60 pekerja korban PHK pariwisata. “Ada yang bekerja sebagai sopir pengiriman maupun pemrosesan sayur,” tutupnya seraya berharap ke depan bisa terus membantu petani sekitar.

Baca Juga :  Cek Gigi Balita Secara Langsung, drg. Ida Mahendra Jaya Ingatkan Orangtua Larang Anak Konsumsi Makanan Mengandung Gula Berlebihan

Hal senada juga disampaikan oleh petani pere Putu Wenten. Saat ini ia mengaku sangat terbantu dengan program PHK tersebut. Namun, ke depan dia juga berharap pemerintah bisa memfasilitasi, sehingga bisa memasarkan produknya lebih luas.

“Petani adalah pilihan saya sejak kecil, dan saya tidak pernah menyesal akan pilihan saya. Semoga ke depan nasib petani Bali lebih terjamin,” harapnya.(bpn)

Dapatkan berita terbaru dari Baliportalnews.com di Google News