Nyepi
Sumber Foto : Istimewa

Dari pelaksanaan Tawur Kesanga di tengah pendemi Covid-19, tidak ada sedikit pun yang keluar dalam konteks niskala (ritual/spiritual). Baik itu dimulai dari proses upacaranya hingga nunas tirta (pengambilan air suci).

”Semua proses upacara persembahyangan sama seperti Tawur Agung Kesanga yang sudah-sudah. Tidak sedikit pun ada yang yang keluar dalam konteks niskala,” ungkap Sutrisna.

Untuk pelaksanaan Catur Berata Penyepian khususnya di wilayah Kecamatan Buleleng, Sutrisna mengaku sudah melakukan koordinasi baik itu dengan Satgas Gotong Royong maupun Pecalang yang ada. Koordinasi ini dilakukan guna menerapkan Awig-Awig (Aturan adat) Desa Adat Buleleng No 1 Tahun 2013.

”Sesuai awig-awig Desa Adat No 1 tahun 2013 bahwa pecalang bertugas sebagai perpanjangan tangan daripada Tridatu. Maka konsep kita di masa pandemi ini bisa dilakukan pemantauan maupun edukasi kepada masyarakat supaya betul-betul melaksanakan Catur Brata Penyepian,” tutupnya.(adv/bpn)

Dapatkan berita terbaru dari Baliportalnews.com di Google News