Kanker Usus
Dokter Bedah Rumah Sakit Garbamed, dr. I Gusti Bagus Dharma Prakasa M., M.Biomed, Sp.B. Sumber Foto : Istimewa

BALIPORTALNEWS.COM, BADUNG – Meskipun saat ini seluruh dunia sedang diteror oleh Covid-19, namun dari penelitian yang pernah dilakukan, keganasan kanker usus (kolorektal) hingga tahun 2021 masih menjadi penyebab kematian ketiga terbanyak di dunia.

Dokter Bedah Rumah Sakit Garbamed, Kerobokan Kaja, Kuta Utara, Badung, dr. I Gusti Bagus Dharma Prakasa M., M.Biomed, Sp.B pada Jumat (5/3/2021) lalu mengungkapkan secara keseluruhan risiko terjadinya kanker kolorektal adalah 1 banding 20 orang atau 5 persen dari populasi manusia di dunia.

“Penyakit ini lebih banyak menyerang pria dibandingkan dengan wanita,” jelasnya.

Menurut dr. Pras, kanker usus ini secara umum memang sulit dideteksi karena memiliki ciri-ciri yang hampir sama dengan gangguan saluran cerna pada umumnya seperti ambien atau wasir.

Baca Juga :  Bupati Giri Prasta Serahkan SK Untuk 1.935 P3K dan 25 PNS Lulusan PKN STAN

Karena memiliki gejala yang hampir sama, maka pemeriksaan terhadap keganasan usus atau kanker usus ini harus dilakukan lebih lanjut. Ada beberapa metode yang bisa dilakukan untuk melakukan pemeriksaan lebih lanjut. Mulai dari observasi terhadap pasien hingga melakukan pemeriksaan Colonoscopy sampai CT Colonography.

“Berkat ditemukannya metode deteksi dini dan kemajuan penanganan kanker kolorektal, maka kematian kanker kolorektal telah banyak berkurang sejak 20 tahun terakhir,” lanjutnya.

Dapatkan berita terbaru dari Baliportalnews.com di Google News