Hari Raya
Walikota Denpasar, I Gusti Ngurah Jaya Negara & Wakil Walikota, I Kadek Agus Arya Wibawa. Sumber Foto : Istimewa

BALIPORTALNEWS.COM, DENPASAR – Umat Hindu  akan segera memperingati Hari Suci Nyepi Tahun Baru Caka 1943 Tahun 2021, seluruh rangkaian dimulai dari Pemelastian, Tawur Agung Kesanga, Nyepi dan Ngembak Geni sarat akan makna.

Hari Suci Nyepi yang diperingati setiap tahun sekali pada kali ini jatuh pada 14 Maret mendatang. Kendati di tengah mewabahnya Virus Corona (Covid-19) yang melanda hampir semua negara, seluruh rangkaian Hari Suci Nyepi dapat dilaksanakan dengan khidmat tanpa mengurangi makna, walaupun pelaksanaan rangkaianya menerapkan disiplin protokol kesehatan.

Baca Juga :  Bupati Sanjaya Ngupasaksi Karya Pitra Yadnya Ring Pura Puseh lan Bale Agung Desa Adat Pacung Penebel

Upacara Pemelastian atau Melasti dilaksanakan sebagai wujud penyucian Bhuana Alit dan Bhuana Agung sebagai wujud sradha dan bhakti umat kepada Ida Sang Hyang Widi Wasa. Kendati tahun ini disepakati untuk pelaksanaan Melasti Ngubeng atau dengan peserta yang terbatas makna yang terkandung didalamnya pun masih kental dan tidak mengubah esensi makna pemelastian.

Dilanjutkan dengan pelaksanaan Tawur Agung Kesanga bertepatan dengan Tilem Sasih Kesanga yang serentak dilaksanakan di Catus Pata Desa, Catus Pata Kabupaten/Kota. Sesuai maknanya, hal ini dimaksudkan sebagai upaya menetralisir aura negatif yang berada pada palemahan serta nyomya bhuta kala.

Baca Juga :  Naluriku Menari Siap Digelar di Kota Denpasar, Jadi Ruang Kreativitas untuk Asah Skill Generasi Muda di Bidang Seni Tari

Pada Malam Pangerupukan identik dengan Ngarak Ogoh-ogoh, namun berkenaan dengan kewaspadaan dan pencegahan penularan Covid-19, pawai ogoh-ogoh di Kota Denpasar ditiadakan merujuk pada SE PHDI dan MDA Provinsi Bali. Sedangkan keesokan harinya merupakan pelaksanaan Hari Suci Nyepi (sipeng) mengawali Tahun Caka 1942 dilaksanakan Catur Brata Penyepian yakni, Amati Geni, Amati Karya, Amati Lelungan dan Amati Lelanguan yang semuanya bermakna sebagai ajang penyucian diri dengan mulatsarira. Pelaksanaan Catur Berata Penyepian ini diakhiri dengan Ngembak Geni yang bermakna penyucian lingkungan sosial melalui Dharma Shanti.

Beranjak dari makna Hari Suci Nyepi, Walikota Denpasar  I Gusti Ngurah Jaya Negara bersama Wakil Walikota Denpasar I Kadek Agus Arya Wibawa, Rabu (10/3/2021) mengajak segenap umat Hindu dan masyarakat Kota Denpasar untuk melaksanakan seluruh rangkaian Hari Suci Nyepi sebagai suatu Yadnya Suci meningkatkan sradha bhakti dalam melaksanakan Dharma Agama dan Dharma Negara.

Dapatkan berita terbaru dari Baliportalnews.com di Google News