QRIS
Trisno Nugroho, mengdukasi langsung penggunaan QRIS pada pameran IKM Bali Bangkit. Sumber Foto : Istimewa

BALIPORTALNEWS.COM, DENPASAR – Bank Indonesia Provinsi Bali bersama Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Provinsi Bali, Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disperindag) Provinsi Bali dan Bank BPD Bali menyelenggarakan kegiatan ”Edukasi IKM Bali Bangkit dan IKM Kabupaten/Kota se-Bali” secara hybrid dengan lokasi utama di Art Center Denpasar Bali dan online melalui Zoom, Jumat (5/3/2021).

Kegiatan yang menjadi salah satu bentuk upaya Bank Indonesia dalam rangka mendorong pemulihan ekonomi Bali akibat pandemi Covid-19 melalui implementasi program menuju 12 Merchant QRIS Nasional dan Gerakan Bangga Buatan Indonesia (GBBI) ini, dihadiri Bapak I Wayan Jarta Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian Provinsi Bali, Bapak I Nyoman Sumanaya, Direktur Bisnis Non Kredit BPD Bali, dan Bapak I Dewa Made Krishna Muku, ST., MT selaku narasumber. Selain itu, kegiatan ini diikuti dengan antusias oleh total 200 UMKM Kriya dan seluruh Dekranasda se-Bali.

Baca Juga :  Makin Berkah di Bulan Ramadhan, PLN Catat Ribuan Pelanggan di Bali Manfaatkan Promo Tambah Daya

Dalam kesempatannya, Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali, Trisno Nugroho mengatakan, dengan mengusung tema ”Digitalisasi Proses Bisnis Menyongsong Era Baru”, kegiatan ini menjadi sangat relevan dengan kondisi yang dihadapi oleh UMKM di tengah pandemi Covid-19 di mana pembatasan mobilitas manusia telah mendorong pergeseran perilaku menjadi serba digital, dengan peralihan kegiatan yang dulunya mayoritas offline menjadi online.

“Diharapkan kondisi ini dapat direspon dengan baik terutama oleh UMKM konvensional agar dapat berinovasi secara digital melalui peningkatan daya saing produk hingga perluasan pasar dengan memanfaatkan kanal penjualan online serta pembayaran berbasis digital seperti QRIS (Quick Response Code Indonesian Standard),” ujar Trisno.

Baca Juga :  Usung Tema Saguna Prawerthi, Festival Beraban Tahun 2024 Kembali Digelar

Selain itu, QRIS sebagai produk inovasi kebijakan Bank Indonesia pada sistem pembayaran nir sentuh berbasis QR Code, mendukung protokol social dan physical distancing melalui transaksi dengan tatap muka tanpa kontak fisik atau yang dikenal dengan QRIS MPM (Merchant Presented Mode) dan QRIS CPM (Costumer Presented Mode), maupun transaksi tanpa tatap muka atau yang dikenal dengan QRIS TTM.

“Bank Indonesia juga telah memperpanjang Merchant Discount Rate (MDR) 0% bagi usaha mikro sampai dengan 31 Desember 2021 yang diharapkan dapat meminimalkan transaction cost oleh merchant UMKM sehingga mampu semakin mendorong geliat jual-beli di masyarakat. Dan tidak lupa, QRIS ini aman karena diawasi oleh Bank Indonesia selaku otoritas di sistem pembayaran,” ungkap Trisno.

Baca Juga :  Kembali Bertambah Konektivitas India, Indigo Airlines Beroperasi Perdana di Bandara I Gusti Ngurah Rai

Akselerasi implementasi QRIS di Wilayah Bali sangat cepat progresnya dan masuk kedalam peringkat 8 besar Nasional. Per 26 Februari 2021, jumlah merchant QRIS di Provinsi Bali telah mencapai 191.535 merchant meningkat hingga 700% dibandingkan Desember 2019 dan 77% diantaranya merupakan kelompok usaha Mikro dan Kecil. Kondisi ini menunjukkan bahwa QRIS sangat tepat digunakan oleh UMKM dikarenakan faktor CEMUMUAH (Cepat, Mudah, Murah dan Aman dan Handal).

Semoga segala upaya yang telah, sedang dan akan dilakukan dalam rangka penanganan Covid-19 dapat semakin mempercepat Bali Bangkit dan dapat terus bersama-sama bergotong-royong dan bersatu melewati ujian Covid-19 ini dengan baik serta berkontribusi positif bagi Bali dan Indonesia secara luas. (aar/bpn)

Dapatkan berita terbaru dari Baliportalnews.com di Google News