BALIPORTALNEWS.COM, TABANAN – Babinsa dan bhabinkamtibmas diharapkan sebagai motor penggerak dalam pengawasan PPKM skala mikro di tingkat desa, yang dikoordinir perbekel dan bendesa adat di wilayah binaan.
“Hal itu dimaksudkan untuk menekan angka kasus terkonfirmasi positif Covid-19,” ungkap Dandim 1619/Tabanan Letkol Inf. Toni Sri Hartanto, saat apel di Koramil 1619-01/Tabanan, Senin (15/2/2021).
Tekankan PPKM mikro berbasis desa/kelurahan yang dimulai sejak 9 Februari 2021 itu, katanya, sudah menunjukkan tren penurunan, sehingga para babinsa agar semakin ketat melakukan pengawasan hingga ke banjar-banjar. Hal itu bisa dilakukan bersama satgas untuk pendataan terhadap warga yang terkonfirmasi positif Covid-19, agar segera mendapatkan penanganan lebih lanjut. Pengawasan tersebut sesuai dengan 3-T, yaitu testing, tracing, dan treatment.
“Tentunya hal itu dilakukan bersama-sama dengan instansi terkait dan satgas gotong royong yang telah ada di desa,” ujar Toni.
Untuk mengefektifkan kegiatan pengawasan tersebut, lanjutnya, di tiap desa sudah dibentuk organisasi pendukung, serta Posko Desa Tangguh Dewata untuk penanganan Covid-19. Diharapkan pula kepada seluruh komponen terintegrasi dalam memerangi Covid-19, dari tingkat terkecil (mikro) untuk melakukan pengawasan lebih dini, dan penanganan lebih cepat untuk menekan laju penyebaran Covid-19.
“Saya juga mengingatkan kepada personel di lapangan sebagai garda terdepan dalam penanganan Covid-19. Jangan takut menghadapi kondisi ini, dan tetap laksanakan tugas dengan penuh rasa tanggung jawab. Tetap menjaga kesehatan dengan iman, aman, dan imun, sehingga kita terhindar dari Covid-19,” tandasnya.
Dalam kegiatan tersebut, juga dihadiri Kasdim 1619/Tabanan Mayor Inf. Dewa Putu Oka, Danramil 1619-01/Tabanan Kapten Inf. I Wayan Supardi, Danunit Intel Letda Inf. M. Khayyun, serta personel Koramil 1619-01/Tabanan. Dilanjutkan dengan penyerahan masker, pengecekan pangkalan, dan foto bersama.(ita/bpn)
