Bendesa Adat
Plh. Bupati Badung I Wayan Adi Arnawa saat menghadiri pengukuhan Bendesa dan Prajuru Desa Adat Tanjung Benoa di Pura Desa Tanjung Benoa, Sabtu (20/2/2021). Sumber Foto : Istimewa

“Mari bersama-sama menyatukan diri. Badung yang mengandalkan pariwisata, apalagi Tanjung Benoa merupakan daerah yang mengandalkan pariwisata. Dengan adanya pandemi Covid-19 ini, tentu menjadi kendala. Kalau kita tidak bersama-sama tentu sulit. Pengawasan penanganan Covid agar terus dilakukan dengan menjalin sinergi dengan semua pihak,” tegasnya.

Sementara itu ditemui usai pengukuhan, Bendesa Adat Tanjung Benoa, Made Wijaya mengatakan, selanjutnya dirinya suda menyiapkan sejumlah program sesuai dengan awig-awig yang ada di desa setempat. Untuk program jangka pendek di target selama 1 tahun di parahyangan, pawongan dan palemahan. Sedangkan untuk program jangka menengah 2 tahun dan jangka panjang ditarget 3 tahun.

Baca Juga :  Bali Tuan Rumah Musrenbang Kejaksaan RI, Pj Gubernur Bali Undang Para Peserta Mengenal Bali Lebih Dalam

Program jangka pendek yang akan dilakukan akan merivisi awig-awig agar mengikuti apa yang sudah diberikan oleh MDA dan mengevaluasi seiring berjalannya waktu. Sementara program lain, meski di tengah pandemi Covid-19 ini, sudah tentu pihaknya perlu mengantisipasi yadnya-yadnya dalam setahun.

Sementara baga pawongan, dengan kondisi ekonomi yang terganggu akibat Covid-19 ini, tentu juga berdampak pada sektor ketahanan pangan warga. Untuk itu dalam program Nyepi ini, pihaknya akan membantu dari dana desa adat dan juga berharap ada bantuan dari pihak ketiga.  Menyambut Galungan maupun Nyepi, program stimulus bisa berlanjut untuk membantu kebutuhan pokok masyarakat berupa sembako seperti yang sudah rutin dilakukan sebelumnya.

Baca Juga :  Yongki Perdana Luncurkan Dua Varian Parfume dengan Harga Terjangkau

“Situasi seperti sekarang, ketahanan pangan masyarakat, karena tidak memiliki sawah, tentu sangat membutuhkan,” katanya.

Sementara untuk di palemahan, potensi yang mandek saat ini, usaha yang sudah dikelola desa adat, juga akan dimaksimalkan untuk mengantisipasi melalui tabungan yang masih tersimpan di LPD. “Ada 3 hal yang sudah saya konsep dalam visi misi jangka pendek, jangka menengah dan jangka panjang, di parahyangan, palemahan dan pawongan,” bebernya.(bpn)

Dapatkan berita terbaru dari Baliportalnews.com di Google News