Endek Bali
Sumber Foto : Istimewa

“Selain itu, Pameran IKM Bali Bangkit ini digelar sebagai upaya untuk membangkitkan produksi pasar di dalam dan luar negeri serta mengembangkan produk lokal yang sejalan dengan Peraturan Gubernur Bali Nomor 99 Tahun 2018 tentang Pemasaran dan Pemanfaatan Produk Pertanian, Perikanan, dan Industri Lokal Bali guna mewujudkan Visi Nangun Sat Kerthi Loka Bali melalui Pola Pembangunan Semesta Berencana menuju Bali Era Baru khususnya dalam penguatan dan pemajuan adat, tradisi, seni dan budaya, serta kearifan lokal, sesuai dengan prinsip Trisakti Bung Karno yakni Berdaulat secara Politik, Berdikari secara Ekonomi, dan Berkepribadian dalam Kebudayaan,” tegas mantan Anggota DPR-RI 3 Periode dari Fraksi PDI Perjuangan ini.

Baca Juga :  DTIK Fest 2024: Perpaduan Edukasi Digital, Kreativitas UMKM, dan Hiburan

Sebelumnya, Ketua Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Provinsi Bali, Ny Putri Koster mengatakan dalam Pameran IKM Bali Bangkit yang diikuti oleh 50 IKM tersebut menyajikan hasil Kerajinan asli Bali, baik Kain Tenun, Perak, Ukiran Batu, Kayu dan lainnya yang mempunyai ciri khas tersendiri dan kualitasnya tidak perlu diragukan lagi. Selama pameran berlangsung, Dekranasda Provinsi Bali melarang para peserta pameran menjual produk tiruan seperti songket bordiran dan alpaca.

“Kita ingin menonjolkan produk asli Bali yang berkualitas, jadi penuhi itu, jangan menjual produk tiruan yang menurunkan kualitas yang asli, seperti halnya kain songket Bali yang sudah kondang sebagai produk berkualitas dan mendunia, maka tidak perlu menjual kain songket bordir yang sudah pasti kualitasnya rendah. Kalau kain songket bordir sampai beredar dalam pameran ini, maka sudah ada yang mencederai warisan leluhur Bali. Untuk itu, saya mengajak para perajin jangan memberikan kesempatan kepada masyarakat untuk menikmati produk seperti itu,” tegas pendamping orang nomor satu di Pemprov Bali ini.

Sementara itu, Kepala Bidang Perindustrian, Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Bali, Ida Ayu Kalpika menyebutkan Pameran IKM Bali Bangkit berlangsung dari tanggal 1 Februari–31 Maret 2021, dengan memamerkan Perhiasan Perak dan Emas, Batu Permata, Payasan Bali, Tenun Endek dan Songket, Fashion, Produk Sepatu, Sandal, dan Tas, kemudian Produk Kerajinan Logam, Produk Kerajinan Kayu, Produk Spa dan Usada, serta kerajinan lainnya.

Baca Juga :  Tim DLHK Denpasar Gerak Cepat Tertibkan Usaha yang Buang Limbah Sembarangan, Sat Pol PP Akan Sanksi dengan Sidang Tipiring

“Selama pameran berlangsung, seluruh peserta dan pengunjung yang hadir di ruang pameran Gedung Ksirarnawa wajib menerapkan protokol kesehatan Covid-19 yang ketat, seperti membatasi jumlah peserta dan penunggu pameran, mencuci tangan, memakai masker, tidak berkerumun, mengukur suhu setiap hari dengan alat yang disediakan panitia serta mengikuti rapid test dan swab,” pungkasnya.(bpn)

Dapatkan berita terbaru dari Baliportalnews.com di Google News