Baliportalnews.com
Baliportalnews.com

BALIPORTALNEWS.COM, BULELENGKabupaten Buleleng memiliki kerajinan tenun endek yang memiliki ciri khas berbeda dari daerah lain. Motif-motif dari kain endek asli Buleleng ini, terinpirasi dari kekayaan alam dan budaya yang ada di Kabupaten Buleleng.

Namun kini, banyak pengarjin yang berhenti berproduksi, karena keahlian menenun yang diwariskan secara turun temurun sudah mulai ditinggalkan oleh generasi muda. Ditambah dengan banyaknya kain pabrikan yang masuk kepasaran dengan harga murah, serta kesadaran budaya yang kurang membuat salah satu kekayaan budaya ini ditinggalkan pewarisnya.

Selain kerajinan tenun endek, Buleleng juga memiliki seni ukir yang sangat khas. Namun nasibnya hampir sama dengan tenun endek. Ini dikarenakan, banyaknya seniman muda kita bekerja dan belajar di Bali Selatan lalu kembali ke Buleleng tanpa disadari telah menerapkan patron-patron ukiran gaya Bali Selatan yang berbentuk lebih padat, gemuk dan simetris.

Dalam rangka menjaga kelestarian dari tenun endek dan ukiran Buleleng, Pemkab Buleleng telah menaruh perhatian serius akan keberadaan kerajinan tenun dan ukiran Buleleng yang telah tumbuh dan berkembang sejak dahulu. Berbagai kebijakan dari Bupati Buleleng Putu Agus Suradnyana telah dikeluarkan untuk menjaga kelestarian tenun endek mulai dari mewajibkan para pegawai Pemkab Buleleng memakai kain tenun endek motif singa di hari selasa dan kamis, menggelar festival endek Buleleng, pelibatan para pengrajin pada pameran baik yang diselenggarakan oleh Pemkab Buleleng maupun pada event skala Provinsi dan event Nasional.

Baca Juga :  Panen Perdana Sorgum di Desa Telaga, Harap Jadi Tambahan Penghasilan Petani

Begitu pula untuk menjaga kelestarian ukiran Buleleng, Dinas Kebudayaan telah melaksanakan berbagai upaya mulai dari seminar, workshop dan pelatihan bagi sejumlah pengukir muda agar ingat dan melestarikan ukiran khas Buleleng. Sampai kebijakan dalam setiap pembangunan gedung kantor baru agar finishingnya dihiasi dengan ukiran khas buleleng termasuk pembangunan pagar dan gapuranya agar mempergunakan ukiran khas Buleleng.

Selain upaya tersebut, Ketua Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Kabupaten Buleleng Ir. I Gusti Ayu Aries Sujati, berinisiatif untuk membantu Pemkab Buleleng dalam pelestarian tenun endek dan ukiran Buleleng. Ketua Dekranasda Buleleng bekerjasama dengan Dinas Komunikasi, Informatika, Persandian dan Statistik (Diskominfo Santi) Kabupaten Buleleng, melakukan upaya pelestarian melalui pendokumentasian berupa buku yang berjudul “Menjaga Kisah Seratus Motif Tenun dan Ukiran Buleleng”.

Dapatkan berita terbaru dari Baliportalnews.com di Google News