Baliportalnews.com
Baliportalnews.com

BALIPORTALNEWS.COM, BULELENGSejak Covid-19 melanda, Pentas Kesenian yang notabene merupakan wadah untuk menampung para seniman, kini tidak bisa lagi diselenggarakan. Selama hampir 9 Bulan, para seniman bagaikan kehilangan panggung untuk mengekspresikan kreativitasnya.

Melihat kondisi tersebut, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Buleleng berupaya untuk kembali memberikan tempat kepada para seniman Buleleng menampilkan keseniannya. Melalui Dinas Kebudayaan Kabupaten Buleleng, Seniman diberikan kesempatan untuk kembali menunjukan kemampuannya dalam berkesenian melalui Pentas Seni yang diselenggarakan secara virtual.

Kegiatan ini diselenggarakan dalam rangka adaptasi kebiasaan baru dengan mengadopsi kemajuan teknologi sebagai metode untuk tetap menumbuh kembangkan kreativitas masyarakat. Pentas seni secara virtual ini bisa dinikmati oleh masyarakat dari tanggal 2 sampai dengan 9 Desember 2020 setiap pukul 18.00 wita melalui live streaming di facebook dan channel youtube Dinas kebudayaan Kabupaten Buleleng. Kegiatan ini juga dirangkaikan dengan peluncuran dan bedah Buku yang berjudul “Menjaga Kisah Seratus Motif Tenun dan Ukiran Buleleng”.

Dalam kegiatan ini, Bupati Buleleng menyerahkan piagam penghargaan Warisan Budaya Tak Benda (WBTB) tingkat Dunia berupa karya budaya wayang wong tejakula dan 7 WBTB Nasional berupa karya budaya yakni, Tradisi nyakan diwang Kecamatan Banjar, Tari Trunajaya (alm. Gede Manik), Songket Beratan di Kelurahan Beratan, Pangelantaka (I Gede Marayana), Seni Lukis Kaca (alm. Jro Dalang Diah), Ngusaba Bukaka Desa Giri Emas, dan Tradisi Megoak-goakan Desa Panji.

Baca Juga :  WNA Australia Kena Deportasi Gara-gara Tawarkan Bisnis Spa Pacarnya 

Selain itu, Bupati Buleleng juga menyerahkan hadiah kepada pemenang lomba lukis wayang parwa dan lomba sambrama wacana tingkat remaja se-kabupaten buleleng yang telah diselenggarakan secara virtual.

Pentas Seni yang dipusatkan di Wantilan Puri Sasana Budaya ini dibuka langsung Bupati Buleleng Putu Agus Suradnyana,ST, Rabu (2/12/2020). Pembukaan Pentas Seni secara virtual ini dihadiri pula Ketua Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Buleleng Ir. I Gusti Ayu Aries Sujati, beberapa Pimpinan SKPD Buleleng, dan beberapa seniman Buleleng.

Dalam laporan Kepala Dinas Kebudayaan yang juga selaku Ketua Panitia Gede Dody Sukma Oktiva Askara, S.Sos, M.Si menjelaskan, pentas seni virtual Kabupaten Buleleng tahun 2020 ini mengangkat tema “Adigang, Adigung, Adiguna” yang mengandung makna sebagai spirit penyatuan kekuatan para seniman, Pemerintah dan masyarakat guna bersama-sama menjaga kelestarian seni dan budaya di tengah terpaan pandemi Covid-19.

Kegiatan ini, diikuti oleh 14 komunitas/sanggar seni dan 1 partisipan yang akan menampilkan pementasan kesenian tradisional berupa tari kreasi maupun tari hasil rekonstruksi. pementasan kesenian modern berupa penampilan teater, musikalisasi puisi dan modern dance, penampilan dari sanggar seni rupa,dan partisipasi dari komunitas goak dari desa panji menampilkan megoak-goakan.

Sementara itu, Bupati Buleleng Putu Agus Suradnyana, ST dalam sambutannya mengatakan, kegiatan ini merupakan upaya untuk memberikan ruang berkreasi dan menjaga semangat kreatifitas pekerja seni. Ia mengatakan, Covid-19 sangat memebrikan dampak tidak baik kepada seniman. Para seniman tidak lagi mendapatkan ruang untuk berinteraksi. Bupati Suradnyana menjelaskan, interaksi para seniman ada pada festival yang selama ini digelar di Buleleng.

Baca Juga :  Rakor Penanggulangan Kemiskinan, Bappeda Buleleng Catat Penurunan Angka Kemiskinan

“Ketika pandemi melanda, para seniman tidak bergairah lagi karena kita tidak bisa menyelenggarakan festival, sehingga para seniman tidak memiliki ruang untuk melakukan pementasan,” katanya.

Bupati Suradnyana berharap, seniman tetap menjaga semangat dan terus berkreatifitas.

“Mudah-mudahan apa yang saya sampaikan sekarang bisa memberikan semangat bagi budayawan dan seniman,” pungkasnya. (joz/humas-bllng/bpn)

Dapatkan berita terbaru dari Baliportalnews.com di Google News