Baliportalnews.com
Baliportalnews.com

BALIPORTALNEWS.COM, BULELENGSaat ini, bisnis crafting atau kerajinan mulai banyak dilirik oleh anak muda. Sebab bisnis crafting diyakini lebih menjanjikan. Hal ini kemudian dipandang perlu oleh PLN Peduli dalam memberikan bantuan untuk menggerakkan usaha crafting di Br. Dinas Bantas, Desa Sidetapa, Kecamatan Banjar, Kabupaten Buleleng.

Desa Sidetapa memang di kenal dengan produk kerajinan anyaman bambunya. Bahkan sebagian besar masyarakat desa Sidetapa setiap harinya bekerja sebagai pengrajin, baik produksi kerajinan anyaman bambu lokal maupun anyaman bambu kreatif. Bagi masyarakat Sidetapa bergelut dengan bambu adalah satu hal yang sangat menyenangkan. Maka tidak heran bila banyak masyarakatnya yang lihai menyulap bambu menjadi barang yang indah dan unik.

Baca Juga :  Dukung Digitalisasi Satu Data Tingkat Desa, 129 Desa di Buleleng Ikuti Bimtek SID

Rata-rata masyarakat di desa ini masih kerja home industri, dengan pengerjaan manual tanpa peralatan yang canggih. Dari sinilah PLN Peduli merangkul masyarakat Sidetapa dengan memberikan sebuah ide usaha crafting yang kemudian oleh Komang Rena, Wayan Ariawan, Putu Sudi Karya menggagas kelompok usaha yang diberi nama Corner Bamboo Handicraft yang diresmikan pada 1 Oktober 2020 lalu. Saat ini, kelompok usaha tersebut beranggotakan 40 orang.

Tak hanya sebuah ide saja yang diberikan. Akan tetapi, PLN Peduli memberikan bantuan dana sebesar 80 juta di tahun 2020 ini. Bantuan tersebut dimanfaatkan untuk pembelian alat-alat kerajinan, penataan showroom artshop, pembelian bahan baku, pembelian kursi, meja, sound system, LCD Proyektor untuk penunjang sarana dan prasarana pelatihan, baik desain maupun motif yang akan di produksi.

Baca Juga :  Dewan Provinsi Bali Sampaikan Raperda Inisiatif Tentang Insentif Investasi dan Pengarusutamaan Gender

“Bantuan ini kami persembahkan kepada masyarakat Sidetapa untuk memiliki fasilitas produksi peralatan kerja yang memadai, serta memiliki tempat pemajangan produk atau artshop untuk hasil produksi barang. Selain itu juga agar dapat menciptakan tenaga kerja untuk pembuatan produk-produk baru yang telah di pasarkan, serta mampu bersaing dengan produksi pengrajin lainnya,” ungkap I Made Arya selaku Manajer Komunikasi PLN UID Bali.

Usaha crafting ini berhasil meraup keuntungan yang cukup besar. Total keuntungan selama berproduksi pada 1 Oktober sampai 21 oktober adalah sebesar Rp4.600.000,-. Hal ini terjadi peningkatan karena produk kerajinan yg dihasilkan sekarang memiliki nilai jual yg lebih tinggi dibandingkan dengan sebelum ada pendampingan.

Baca Juga :  Perdana di Jegeg Bagus Buleleng, Preliminary Competition untuk Dorong Kemampuan Smart Branding

Selain itu, program ini dapat menciptakan lapangan pekerjaan baru bagi masyarakat desa setempat. Beberapa masyarakat yang tidak memiliki perkerjaan, saat ini ia bekerja dengan memberikan pelatihan kerajinan serta keterampilan yang telah di milikinya untuk mengembangkan inovasi produk-produk baru.

Ketut Budiasa, Kepala Desa Sidetapa, mengucapkan banyak terimakasih kepada PLN Peduli, berkat program ini, warga Sidetapa khususnya pengrajin bambu dapat menggerakkan sektor ekonomi di desa ini. “Harapannya PLN dapat terus mendukung dan membina warga kami sehingga dapat meningkatkan kreatifitas baik dalam bidang kerajinan maupun pengembangan sektor wisata yang ada di desa ini,” tambahnya.(r/bpn)

Dapatkan berita terbaru dari Baliportalnews.com di Google News