BALIPORTALNEWS.COM, TABANAN – Seorang petani yang sudah lansia, I Ketut Turun (70), ditemukan tewas gantung diri di pohon bambu yang rebah, Jumat (28/8/2020). Likasi kejadian tersebut adalah kebun miliknya, di Banjar Bukitcatu, Desa Candikuning, Kecamatan Baturiti, Tabanan.
Penyebab lansia tersebut nekat mengakhiri hidupnya dengan cara seperti itu, diduga karena depresi. Menurut kerabat dan pihak keluarga duka, Turun sudah lama mengalami sakit prostat yang tak kunjung sembuh hingga kini, dan hal itu yang diduga sebagai motivasi untuk mengakhiri hidupnya.
Peristiwa itu diketahui sekitar pukul 10.00 Wita. Yang pertama tahu adalah cucunya, saksi I Putu Agus Sudarmawan (20). Menurut saksi, ketika itu sekitar pukul 07.30 Wita, dia sempat bertemu kakeknya itu di jalan mengendarai sepeda motor seorang diri. Namun, saksi kemudian beli obat semprot tanaman tomat, dan selanjutnya menyusul ke kebun.
Pada saat meyemprot tanaman tomat, jurang di bagian bawah kebunnya, saksi dengan tidak sengaja melihat ke arah pohon bambu. Saksi pun spontan terkejut melihat kakeknya (Turun) tergantung di pohon bambu yang rebah, yang berada di jurang di bawah kebun tomat. Saksi kemudian berteriak minta tolong dan minta bantuan untuk menurunkan tubuh Turun, lanjut melaporkan kejadian tersebut ke Polsek Baturiti.
“Yang bersangkutan (Turun) diduga karena mempunyai penyakit prostat yang tidak kunjung sembuh, sehingga nekat mengakhiri hidupnya dengan gantung diri,” ujar Kapolsek Baturiti AKP Fachmi Ramdani, usai olah TKP.
Dari kejadian tersebut, polisi menemukan barang nukti berupa tali plastik warna biru diameter 0,3 mm, dengan panjang 228 cm.”Keterangan dari pemeriksaan luar oleh tim medis, tidak ada tanda-tanda kekerasan di tubuh korban. Kematiannya murni karena bunuh diri, dengan cara gantung diri,” jelasnya. (ita/bpn)