Baliportalnews.com
Baliportalnews.com

BALIPORTALNEWS.COM, BADUNG – Kondisi ekonomi yang terpuruk akibat pandemi Covid-19 saat ini, tidak serta merta membuat semua usaha ikut terpuruk. Justru beberapa pelaku usaha mendapatkan peluang usaha baru di tengah merebaknya wabah ini.

Baca Juga :  13 Kantor Cabang BRI di Bali dan Nusa Tenggara Buka Layanan Terbatas Saat Lebaran

Sebut saja di antaranya usaha penjualan wastafel portable. Semenjak adanya anjuran dari pemerintah untuk memasang tempat cuci tangan di tempat-tempat umum dan toko, praktis membuat permintaan wastafel portable kian meningkat.

Penjual wastafel portable di Jalan Raya Kapal, Kabupaten Badung, Made Astini mengatakan sejak adanya anjuran cuci tangan guna mencegah penularan Covid-19, banyak masyarakat yang memesan wastafel portable. “Sebelumnya jenis produk ini tidak ada, namun karena adanya permintaan akhirnya kami buat dan pasarkan,” ungkap Astini, Kamis (14/5/2020).

Astini mengakui awalnya pesanan wastafel portable ini datang dari kalangan instansi pemerintah dan swasta dengan jumlah yang disesuaikan dengan kebutuhan pemesannya. Namun semakin lama, pesanan juga datang dari perorangan.

Wastafel portable ditawarkan dengan harga yang beragam, mulai dari Rp 125 ribu untuk ukuran 10 liter air hingga Rp 1,4 juta untuk ukuran 200 liter. Per unit wastafel ini dijual lengkap dengan tempat sabun dan tisu. “Namun, jika konsumen ingin membeli galon atau tower wastafel saja, juga bisa, harganya kami sesuaikan dengan kelengkapan yang diambil,” paparnya.

Senada dengan Astini, pemilik usaha jual beli peralatan rumah tangga Made Wira juga menyampaikan hal yang sama. Belakangan, permintaan wastafel portable mengalami peningkatan. “Ini bisa dikatakan sebagai peluang usaha baru, karena di tengah pandemi Covid-19 kami bisa menciptakan produk baru yang dibutuhkan masyarakat,” tuturnya.

Baca Juga :  Rektor Unud Terima Audiensi Jajaran AMSI Bali, Dukung Kolaborasi untuk Sebarkan Informasi Baik

Untuk produksinya, Wira mengatakan tidak mengalami kendala karena tenaga kerja dan bahan baku yang digunakan bisa didapat dengan mudah. Bahan baku yang digunakan adalah barang bekas pakai seperti ember bekas cat, atau untuk ukuran besar maka digunakan tower yang baru.

“Dalam sehari kami bisa menjual sebanyak 10 unit wastafel portable ukuran kecil. Sedangkan untuk ukuran sedang hingga besar, biasanya dipesan oleh instansi atau lembaga dan itu tidak setiap hari,” ungkapnya.(dar/bpn)

Dapatkan berita terbaru dari Baliportalnews.com di Google News