Baliportalnews.com
Baliportalnews.com

BALIPORTALNEWS.COMMenjalankankan ibadah puasa di saat pandemi Covid-19 menjadi tantangan tersendiri bagi umat muslim. Namun, ahli gizi UGM, R. Dwi Budiningsari, SP., M.Kes., Ph.D., menyebutkan bahwa puasa bermanfaat pada sistem kekebalan tubuh atau imunitas.

“Sejumlah penelitian menyebutkan berpuasa dapat meningkatkan imunitas. Sebaliknya, belum ada studi yang menyatakan berpuasa berisiko meningkatkan infeksi Covid-19,” jelasnya saat dihubungi, Kamis (23/4/2020).

Ketua Prodi S1 Gizi Kesehatan Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan (FKKMK) UGM ini menyampaikan dengan berpuasa yang benar dapat memperbaiki jaringan-jaringan sel yang rusak.

Dengan berpuasa 30 hari bisa merangsang produksi sel-sel darah putih baru. Hal ini mendasari regenerasi seluruh sistem kekebalan tubuh. Kondisi dengan sistem kekebalan yang telah diregenerasi akan semakin memperkuat tubuh dalam menangkal berbagai infeksi bakteri maupun virus dan penyakit lainnya.

Baca Juga :  Lima Pebalap Astra Honda Siap Dominasi Kejurnas Superport 600 di Mandalika

Dia menjelaskan kekebalan tubuh sangat dipengaruhi oleh kualitas dan kuantitas asupan gizi. Orang yang mengalami gizi kurang, akan sangat rentan terhadap infeksi Covid-19. Sementara orang yang bergizi baik, dengan kebutuhan energinya telah tercukupi, berpotensi besar memiliki kemampuan untuk memusnahkan virus Covid-19.

Secara umum terdapat tiga fungsi asupan gizi yang digunakan oleh tubuh manusia. Pertama, menjadi sumber energi sebagai prioritas utama yang digunakan oleh tubuh.  Kedua, fungsi regulasi yaitu mengatur agar tubuh sehat dan bugar, termasuk fungsi kekebalan tubuh.  Ketiga, fungsi pertumbuhan yang merupakan prioritas terakhir yang akan berlangsung apabila fungsi pertama dan kedua telah terpenuhi.

Baca Juga :  Dukung Bali Maritime Tourism Hub, Pertamina-Pelindo Sepakat Jalin Kerja Sama

Tak hanya meningkatkan imunitas, berpuasa juga membantu detoksifikasi tubuh. Selama berpuasa bisa membantu mengeluarkan berbagai racun yang tersimpan dalam tubuh. Misalnya zat-zat adiktif aditif dalam makanan seperti pengawet dan pewarna makanan.

Puasa juga dapat mengurangi massa lemak tubuh. Lemak tubuh yang berlebih dalam tubuh dapat merusak keseimbangan sistem kekebalan tubuh manusia. Pasalnya, lemak yang berlebih akan memicu produksi sel yang menyebabkan peradangan organ tubuh sehingga memicu munculnya penyakit pembuluh darah dan masalah kesehatan lainnya.

“Kalau yang kelebihan lemak bisa menurunkan berat badan maka bisa memperbaiki imunitasnya,” terang Ketua Perhimpunan Pakar Gizi dan Pangan (PERGIZI Pangan) DIY ini.(humas-ugm/bpn)

Dapatkan berita terbaru dari Baliportalnews.com di Google News