Baliportalnews.com
Baliportalnews.com

BALIPORTALNEWS.COM, DENPASARHati-hati dalam membaca berita di media sosial, pasalnya akhir-akhir ini banyak berita hoaks (berita palsu) beredar yang membuat masyarakat resah. Terutama tentang pemberitaan Pandemi Covid-19 dimana saat ini seluruh Negara sedang gencar-gencarnya melawan virus mematikan tersebut.

Baca Juga :  Selama Arus Mudik Jatimbalinus, Pertamina Catat Konsumsi Pertamax Series Naik 26,3 Persen

Dalam Gathering Online “Weekend for Media” yang diadakan oleh Astra Motor Bali, Minggu (26/4/2020) dengan mengundang Blogger dan Wartawan. Dimana dalam gathering tersebut dijelaskan tentang cara membedakan berita fakta dan hoaks dengan 6P yang dipaparkan oleh Emanuel Dewata Oja selaku Ketua Serikat Media Siber Indonesia (SMSI) Provinsi Bali.

Edo sapa akrabnya memaparkan bahwa masih banyak masyarakat yang belum bisa membedakan mana berita fakta dan hoaks. “Untuk membedakan berita tersebut fakta dan Hoax cukup gunakan 6P,” jelasnya.

Berikut adalah penjelasan 6P tersebut:

  1. Perhatikan Hati. Jika berita tersebut menyentuh perasaan atau menimbulkan marah dan jengkel, itu biasanya berita provokasi. Harus diwaspadai itu Hoaks.
  2. Pesan Berantai. Jika berita tersebut berisi “kalau ada informasi” atau “berita tolong viralkan” dan “sebarkan”, itu hati-hati Hoaks.
  3. Periksa Sumber. Setiap berita harus jelas siapa yang bicara menyampaikan informasi kalau anonim harus hati-hati itu Hoaks.
  4. Periksa Redaksinya. Jika website berita tidak berisi sususan redaksi, biasanya itu Hoaks.
  5. Pakai Akal Sehat. Artinya kita harus saring sebelum sharing, semua informasi jangan langusng di-share. Cari tahu kebenarannya dulu baru di-share. Pertimbangkan kemanfaatannya. Jangan karena mau paling pertama share malah share Hoaks.
  6. Penyakit Kambuhan. Ini yang biasanya paling provokasi dan sebagainya. Perlu hati-hati.
Baca Juga :  Satgas PASTI Temukan 537 Entitas Pinjaman Online Ilegal dan 17 Penawaran Investasi Ilegal

Edo juga menambahkan, jika masih ragu ketika membaca berita di media sosial, bisa dicek kebenarannya melalui website https://turnbackhoax.id dan https://stophoax.id.

“Jangan suka menyebarkan berita Hoaks, itu bahaya, lebih baik kita cek dulu kebenarannya agar tidak menyesatkan masyarakat,” tutup Edo.(tis/bpn)

Dapatkan berita terbaru dari Baliportalnews.com di Google News