Baliportalnews.com
Baliportalnews.com

BALIPORTALNEWS.COM, BADUNG – Untuk menjalin rasa kebersamaan dan memupuk rasa persatuan dan kesatuan serta untuk lebih bebas melakukan ayah-ayahan, Pecalang dari 34 Desa Adat di Kecamatan Abiansemal melakukan mejaya-jaya dan Pewintenan bersama di Pura Penataran Agung Pucak Mangu Kecamatan Petang, Kamis (9/11/2017).

Upacara yang dipuput oleh Jero Mangku Gede Pura Pucak Mangu ini dihadiri Bupati Badung diwakili Staf Ahli bidang Politik dan Hukum I Ketut Martha, Kadis Kebudayaan IB. Anom Bhasma, Camat Abiansemal I Gst. Ngurah Suryajaya, Wakil Ketua DPC PDI Perjuangan Badung I Bagus Alit Sucipta dan para Bendesa se-Kecamatan Abiansemal.

Mejelis Alit Kecamatan Abiansemal IB. Dwipayana menyampaikan, tanggal 1 Oktober 2017 telah terbentuk Forum Pecalang Kecamatan Abiansemal yang terdiri dari 34 Desa Adat. Saat ini kebetulan piodalan di Pura Pucak Mangu sekaligus dilaksanakan upacara mejaya-jaya, sehingga kedepannya program yang dilaksanakan dapat berjalan dengan baik dan lancar.

Program utama yang akan dilakukan adalah masalah keamanan di Kecamatan Abiansemal sehingga di masing-masing wilayah Desa Adat dapat terorganisasi masalah keamanannya terutama di wilayah Kecamatan Abiansemal supaya diantara Desa Adat satu dengan yang lainnya ada koordinasi.

Baca Juga :  Sekda Adi Arnawa Ikut Tradisi Siat Yeh di Banjar Teba Desa Adat Jimbaran

“Jumlah Pecalang yang mengikuti mejaya-jaya pewinten sekitar 700 orang, ” katanya.

Sementara itu Camat Abiansemal I Gst. Ngurah Suryajaya menambahkan, disadari bahwa keamanan sangat penting untuk pembangunan, oleh karena itu Pecalang merupakan garda terdepan yang akan mengawal semua kebijakan pembangunan yang ada baik di tingkat Desa, tingkat Kecamatan maupun nantinya di tingkat Daerah. Oleh karena itu Pecalang memiliki peran yang sangat penting yang dapat memberikan kontribusi yang luar biasa terhadap sukses atau tidaknya pembangunan.

“Kalau berbicara tentang ajeg Bali, pelestarian budaya serta adat, salah satu dasarnya adat dibidang keamanan yang dimiliki Desa Adat adalah Pecalang,” terangnya.

Oleh karena itu Pecalang ini merupakan organisasi yang akan memberikan kontribusi yang sangat besar sekali dan kedepan Pecalang akan memiliki suatu peran yang nantinya akan mengawal dan mendukung program-program yang dilakukan Pemerintah. Mejaya-jaya tujuannya untuk menghapus keragu-raguan dari umat, karena Pecalang akan ngayah baik di pelinggih maupun di masyarakat.

“Pecalang merupakan komponen dasar dan memiliki peranan yang sangat penting terutama didalam lembaga Adat. Dalam melaksanakan tugas keamanan secara lokal Pecalang mengambil peran, tetapi tidak terlepas dari koordinasi serta sinergitas dengan TNI dan Polri yang merupakan Komando keamanan,” katanya. (humas-badung/bpn)


Pantau terus baliportalnews.com di :

Dapatkan berita terbaru dari Baliportalnews.com di Google News