Baliportalnews.com
Baliportalnews.com

BALIPORTALNEWS.COM, DENPASAR  – “Sumpah Pemuda bukanlah suatu peristiwa yang kita kenang secara momentum saja pada tanggal 28 Oktober 1928. Sumpah Pemuda merupakan suatu peristiwa sakral yang harus kita resapi, semangatnya harus terus hidup di dalam jiwa untuk kejayaan Indonesia.”

Itulah statement yang dilontarkan oleh Ketua Presidum PMKRI Cabang Denpasar Sanctus Paulus periode 2017 – 2018, Efraim Mbomba Reda, dalam Diskusi Kebangsaan dengan Tema : Peran Pemuda Dalam Membangun Bangsa. Diselenggarakan di Jln. Thamrin Gang 1 Nomor 8, Sekretariat PMKRI Cabang Denpasar Sanctus Paulus. Senin, 30 Oktober 2017.

Baca Juga :  Jalin Silaturahmi, AMSI Bali Bertandang ke APJII Bali Nusra

Dikusi Kebangsaan tersebut dihadiri oleh pemuda dari organ Gerakan Eksternal Kemahasiswaan, diantaranya PMKRI Denpasar, KMHDI Denpasar, HIKMAHBUDHI Denpasar, dan PMII Denpasar, serta Mahasiwa dari berbagai Universitas di Bali.

Kegiatan ini diselenggarakan oleh Dewan Pimpinan Cabang PMKRI Cabang Denpasar Sanctus Paulus, untuk mengkonsolidasikan kembali para pemuda, organ – organ gerakan, untuk membangun kesadaran yang sama bahwa pemuda memiliki andil dalam membangun bangsa. Oleh karena itu, pemuda – pemuda di Bali mesti lebih Proaktif di dalam mengawal isu – isu local maupun Nasional.

Baca Juga :  Dukung Program Deligi, TP PKK Kota Denpasar Jajaki Kerja Sama dengan Unmas Denpasar

Ketua Presidium PMKRI Cab. Denpasar Sanctus Paulus juga menyampaikan bahwa Pemuda merupakan penentu arah perjalanan bangsa.

“Tak hanya pada tanggal 28 Oktober 1928, sejarah telah menunjukan bahwa dalam setiap kesempatan bersejarah, pemudalah yang bergerak di sana,” imbuhnya.

I Wayan Darmayasa, Aktivis KMHDI Denpasar menyampaikan bahwa tugas mahasiswa di era reformasi ini adalah menjadi revolusioner serta menawarkan solusi pada setiap kritikan yang diajukan kepada pemerintah.

“Pemuda mesti lebih revolusioner, lalu memberikan solusi pada setiap persoalan,” ungkapnya.

Ia juga menyampaikan bahwa tugas pemerintah hari ini adalah menjadi mitra kritis pemeritah.

Baca Juga :  Dukung Kelancaran Mudik Lebaran, Sinergi Dishub Denpasar Siapkan Pos Terpadu, Cek Kesehatan Sopir dan Angkutan

“Sederhana, tugas pemuda di era reformasi ini adalah menjadi mitra kritis pemerintah dalam mewujudkan Indonesai yang besar,” papar, Mahasiwa Universitas Mahasaraswati Denpasar tersebut. (r/bpn)


Pantau terus baliportalnews.com di :

Dapatkan berita terbaru dari Baliportalnews.com di Google News