Baliportalnews.com
Baliportalnews.com

BALIPORTALNEWS.COM – Kondisi individu sangat dipengaruhi oleh genetik orang tua, termasuk dalam hal pola makan. Pola makan orang tua  merupakan salah satu faktor yang turut berpengaruh terhadap kondisi genetika keturunan yang dihasilkan.

Prof. Dr. Jose Gutierrez Marcos dari School of Life Warwick University UK mengatakan bahwa asupan nutrisi yang masuk ke dalam tubuh dapat mengubah DNA dan perubahan tersebut akan diturunkan kepada anak-cucu. Perubahan yang terjadi berupa perubahan lingkungan DNA atau epigenetik.

“Perubahan ini baru akan terlihat pada generasi kedua, dari nenek ke cucunya” terangnya, Jumat (7/4/2017) saat mengisi kuliah umum “Medical Genomic” di Fakultas Biologi UGM.

Ahli biologi molekuler dan genetik ini mencontohkan pola makan yang tidak terkontrol selama kehamilan seperti banyak asupan gula dan kalori akan berpengaruh pada keturunan dengan risiko menderita diabetes. Pola ini berisiko meningkatkan munculnya penyakit diabetes hingga empat kali lebih besar pada cucunya kelak.

Baca Juga :  Kadis Suwarmawan: Pentingnya Optimalisasi Media Sosial Sebagai Branding Organisasi

“Pola makan atau asupan nutrisi kita saat ini mempengaruhi genetika anak cucu kita nantinya. Apabila nenek dan orang tua memiliki kebiasaan makan tidak sehat, maka anak cucu berisiko terkena berbagai penyakit,”papar pria yang menjadi visiting profesor di Fakultas Biologi UGM ini.

Dihadapan puluhan mahasiswa program sarjana dan pascasarjana Fakultas Biologi UGM, Jose juga menyampaikan tentang perkembangan penelitian genom yang banyak membawa perubahan dalam kehidupan, termasuk dalam bidang biomedis. Melalui penelitian ini tidak hanya bisa digunakan untuk pengobatan saja. Namun, bisa diketahui risiko berbagai penyakit yang mungkin timbul pada individu sehingga bisa digunakan untuk pencegahan penyakit kedepannya.

Baca Juga :  Turnamen Kartu Pokémon Regional League 2023-24 Indonesia Vol. 3 Siap Digelar di Bali

“Dengan mempelajari genom manusia bisa diketahui risko penyakit, penyakit yang mungkin diturunkan, respon terhadap obat  hubungan keluarga, sejarah evolusi manusia, dan lainnya,”urainya.

Sementara Dekan Fakultas Biologi UGM, Drs. Budi S. Daryono, M.Agr.Sc., Ph.D., menyampaikan kuliah umum ini menjadi kesempatan emas bagi civitas akademika Biologi UGM untuk mempelajari studi baru terkait genom medis, disamping belajar ilmu genetik dan epigenetik. Dalam kesempatan itu dia juga membuka penawaran untuk menjalin kerja sama dengan Warwick University dalam pengembangan ilmu biologi kedepannya.  (ika/humas-ugm/bpn)


Pantau terus baliportalnews.com di :

Dapatkan berita terbaru dari Baliportalnews.com di Google News