Baliportalnews.com
Baliportalnews.com

BALIPORTALNEWS.COM – Rencana Pemerintah Kabupaten Pangandaran dalam memberikan sejumlah lahan untuk pembangunan kampus Program Studi di Luar Kampus Utama (PSDKU) Unpad-Pangandaran ditanggapi positif. Lahan seluas 30 ha di Desa Cintaratu, Kecamatan Parigi, Pangandaran ini secara resmi telah diserahterimakan kepada pihak Kemenristekdikti untuk selanjutnya dikelola penuh oleh Unpad.

Penyerahan tersebut secara resmi dilakukan melalui penandatanganan serangkaian Nota Kesepahaman yang digelar di Kampus sementara PSDKU Unpad-Pangandaran di Desa Cikembulan, Sidamulih, Pangandaran, Senin (12/3/2017) lalu.

Penandatanganan terkait penyelenggaraan PSDKU Unpad-Pangandaran dilakukan langsung Menristekdikti RI Prof. Mohamad Nasir, M.Si., Ak., PhD., CA., dengan Gubernur Jawa Barat H. Ahmad Heryawan, dan Bupati Pangandaran H. Jeje Wiradinata.

Selain Menristekdikti dan Gubernur Jabar, acara penandatangananan ini juga dihadiri Menteri Pemuda dan Olahraga RI Imam Nachrawi, Walikota Sukabumi H. Mohamad Muraz, Direktur Utama PT. Bio Farma Drs. Iskandar, Apt., M.M., serta perwakilan pimpinan dan mahasiswa Institut Pertanian Bogor.

Rektor Unpad, Prof. Tri Hanggono Achmad, mengatakan, penyelenggaraan kampus Unpad-Pangandaran telah berjalan satu semester. Ada lima program studi yang dibuka di Pangandaran, yaitu: Perikanan, Peternakan, Keperawatan, Ilmu Komunikasi, dan Administrasi Bisnis. Kelima prodi ini dinyatakan telah memenuhi syarat untuk dibuka sebagai prodi di luar kampus utama, yaitu salah satunya telah meraih akreditasi “A”.

Selain itu, kelima prodi ini juga diharapkan dapat meningkatkan kapasitas sumber daya manusia terutama di Kabupaten Pangandaran. Ini didasarkan atas rendahnya angka partisipasi kasar (APK) lulusan SMA di Jawa Barat yang melanjutkan studi ke perguruan tinggi. Upaya ini pun didukung penuh pihak Pemkab Pangandaran, Pemprov, maupun Kemenristekdikti.

Baca Juga :  Wawali Arya Wibawa Tutup Gelaran Porsenijar Kota Denpasar Tahun 2024

“Prodi yang dikembangkan di PSDKU harus betul-betul yang dibutuhkan masyarakat Pangandaran,” ujar Menristekdikti.

Kerja sama yang dilakukan Unpad dan Pemkab Pangandaran dalam mewujudkan kampus PSDKU di Pangandaran terbilang agresif. Pihak Pemkab responsif dengan memberikan sejumlah lahan untuk digunakan sebagai kampus sementara. Atas konsolidasi lanjutan pasca digunakannya gedung SD di Desa Cikembulan, pihak Pemkab kemudian merekomendasikan lahan seluas 30 ha di Desa Cintaratu untuk dibangun menjadi kampus permanen.

Lebih lanjut Rektor mengatakan, setelah dilakukan survei mendalam dari sisi geologi dan hidrogeologi oleh tim Fakultas Teknik Geologi Unpad, sekitar 20% dari 30 hektar lahan tersebut berpotensi untuk dibangun. Survei ini dilakukan mengingat kawasan Pangandaran merupakan daerah yang rawan gempa.

Gubernur menilai, langkah Pemkab Pangandaran dalam memberikan sejumlah lahan kepada Unpad terbilang unik. Dibandingkan dengan 2 kampus PSDKU ITB di Cirebon dan IPB di Sukabumi yang pengelolaan lahannya dilakukan langsung oleh Pemprov, lahan PSDKU Unpad-Pangandaran langsung ditanggung oleh Pemkab, sehingga proses implementasinya akan semakin cepat.

“Pihak Pangandaran sangat responsif, saking ingin cepatnya membangun kampus di Pangandaran,” kata Gubernur.

Siapkan 30 Miliar

Lebih lanjut Aher, panggilan akrab Ahmad Heryawan, berpendapat, PSDKU memiliki keuntungan di dua sisi. Pertama, PSDKU berperan untuk meningkatkan kesempatan masyarakat Jabar untuk melanjutkan studi di perguruan tinggi. Kedua, PSDKU Ini sekaligus berperan dalam mengembangkan wilayah Jawa Barat.

Baca Juga :  40 Persen Omzet dari Ekspor, UMKM Pekalongan Ungkap Strategi Tembus Ekspor bersama Shopee

“Pangandaran dipilih karena paling siap dan pengembangan wilayah ke depan sangat mungkin berkembang. Alhamdulillah, gagasannya sudah melebihi apa yang dipikirkan orang,” kata Aher.

Guna mendukung program ini, Pemprov Jabar telah mengalokasi anggaran sebesar Rp 30 miliar/PTN untuk digunakan oleh PTN yang menyelenggarakan PSDKU. Bagi Unpad, dana ini akan digunakan untuk pembangunan gedung perkuliahan di lahan Cintaratu. Ditargetkan, mahasiswa PSDKU Unpad-Pangandaran sudah dapat berkuliah di kampus yang baru.

Lebih lanjut Aher mengatakan, untuk itu setiap perguruan tinggi diharapkan sudah mulai mengajukan Detail Engineering Design (DED) untuk kampus PSDKU. “Silakan buat DED-nya, cari dari program CSR. Anggaran dari Pemrpov bisa diluncurkan untuk pembangunan fisik,” imbuh Aher.

Bahkan, jika PSDKU sudah berjalan dengan baik, bukan tidak mungkin dapat “disapih” menjadi perguruan tinggi baru. “Jika ini berhasil, ini menjadi tantangan Unpad untuk membuat kampus PSDKU di wilayah Jabar lainnya,” kata Aher.

Rektor pun mengapresiasi komitmen Pemprov Jabar. Dukungan anggaran dari Pemprov ini menjadi penyemangat bagi mahasiswa PSDKU. Ia berpendapat, mahasiswa PSDKU memiliki komitmen yang kuat dan jiwa patriotik sehingga mau berkuliah di sini.

Baca Juga :  Bunda PAUD Tabanan Resmikan Gedung TK Negeri Marga

Sementara itu, Bupati Pangandaran, H. Jeje Wiradinata juga berharap PSDKU Unpad-Pangandaran mampu mendongkrak kapasitas SDM di Kabupaten Pangandaran. Selama ini, data APK lulusan SMA di Pangandaran ke Perguruan Tinggi hanya sekitar 8%, jauh di bawah rata-rata nasional. Dengan adanya Unpad di Pangandaran diharapkan mampu meningkatkan persentase APK.

“Diharapkan, anak-anak Pangandaran dapat diberi ruang setengahnya agar bisa diterima di PSDKU Unpad-Pangandaran,” ujar Jeje.

Hadirnya dua Menteri sekaligus di Pangandaran menjadi kebanggaan tersendiri bagi Jeje.

”Hadirnya Pak Menristekdikti dan Pak Menpora memperjelas bahwa Unpad akan terus berada di Kabupaten Pangandaran,” kata Jeje.

Selain melakukan kerja sama penyelenggaraan PSDKU Unpad-Pangandaran, digelar pula pendatanganan Nota Kesepahaman antara Menristekdikti dengan Menpora terkait peningkatan mutu pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat dalam rangka mendukung program kepemudaan dan keolahrgaan, Menristekdikti dengan Gubernur Jabar dan Walikota Sukabumi terkait penyelenggaran PSDKU IPB-Sukabumi, serta antara Bupati Pangandaran, Rektor Unpad, dan Direktur PT. Biofarma terkait kerja sama riset untuk pengembangan Biodiversity Cultural Diversity and Geo Diversity sebagai rintisan pengembangan Geopark di Pangandaran.

Kerja sama yang dilakukan Menristekdikti dengan Menpora terkait komitmen Menpora dalam pembangunan Aquatic Stadium di Kampus Jatinangor. Gedung ini akan menjadi pendukung sarana aktivitas kemahasiswaan sekaligus ruang pembelajaran dan penelitian bagi mahasiswa khususnya di Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Unpad. (humas-unpad/bpn)

Dapatkan berita terbaru dari Baliportalnews.com di Google News