Baliportalnews.com
Baliportalnews.com

BALIPORTALNEWS.COM – Pemerintah Kabupaten Badung mempunyai komitmen yang kuat untuk melaksanakan lima bidang prioritas Pola Pembangunan Nasional Semesta Berencana (PPNSB). Salah satu wujud implementasi dalam bidang seni, adat, agama dan kebudayaan dengan digelarnya Pelatihan Penyuratan Lontar oleh Dinas Kebudayaan Kabupaten Badung, di SMPN 4 Mengwi, Rabu (8/3/2017).

Kegiatan ini dibuka oleh Sekretaris Dinas Kebudayaan I Made Rustan didampingi Perbekel Desa Sembung I Made Karyana, Kepala Sekolah SMPN 4 Mengwi Nyoman Purna, narasumber Ketut Sudarsana serta Penyuluh Bahasa Bali yang ditugaskan di Kecamatan Mengwi.

Dalam sambutan Kepala Dinas Kebudayaan yang dibacakan oleh Sekretaris Dinas Kebudayaan I Made Rustan disampaikan, Dinas Kebudayaan sebagai lembaga pemerintah mempunyai tugas dan fungsi menggali, mengembangkan dan melestarikan nilai-nilai seni budaya serta adat istiadat yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan.

“Hal ini sejalan dengan 5 bidang prioritas  PPNSB yakni bidang seni, adat, agama dan kebudayaan yang merupakan taksu Bali yang harus dijaga dan dipelihara. Salah satu langkah konkretnya adalah melaksanakan pelatihan penyuratan lontar dalam upaya melestarikan penulisan lontar di kalangan generasi muda,” ungkap Rustan.

Baca Juga :  Wali Kota Jaya Negara ‘Ngaturang Bhakti Pujawali’ di Pura Luhur Uluwatu

Sementara itu Ketua Panitia I Wayan Arsini selaku Kabid Dokumentasi Kebudayaan, melaporkan, generasi muda merupakan generasi penerus yang mempunyai peran penting sebagai pelanjut estapet budaya dan juga potensi utama dalam melestarikan adat budaya.

“Pelatihan Penyuratan Lontar ini menyasar generasi muda sebanyak 180 siswa SMP yang dibagi menjadi 3 gelombang yakni gelombang pertama sebanyak 60 siswa di SMPN 4 Mengwi, gelombang II 60 siswa di SMPN 1 Petang dan gelombang ke III 60 siswa di SMPN 1 Kuta Utara,” lapornya.

Lebih lanjut Narasumber kegiatan Pelatihan Penyuratan Lontar, Ketut Sudarsana menyampaikan bahwa lontar di Bali merupakan daun yang sudah berisi tulisan yang menceritakan berbagai masalah, cerita-cerita, tembang yang berisi ajaran tentang budi pekerti, hakekat kehidupan dan biasanya merupakan peninggalan dari jaman ke jaman.

“Penulisan dengan daun lontar di Indonesia yang masih aktif hanya ada di Bali. Untuk itu penulisan lontar ini perlu dijaga kelestariannya sehingga dapat menambah khasanah budaya. Pemerintah Kabupaten Badung melalui Dinas terkait agar rutin menggelar pelatihan penyuratan lontar sehingga kedepan dapat  meningkatkan serta menggugah generasi muda untuk belajar menulis lontar,” unggahnya. (humas-bdg/bpn)

Dapatkan berita terbaru dari Baliportalnews.com di Google News