BALIPORTALNEWS.COMDalam rangka melestarikan serta menjaga seni dan budaya Bali, Desa Pakraman Panjer, Kecamatan Denpasar Selatan akan menggelar lomba bapang barong dan mekendang tunggal yang akan diselenggarakan pada tanggal 19 sampai 20 November mendatang. Demikian disampaikan Lurah Panjer, Made Suryanata didampingi Ketua Panitia, A.A.Ngurah Eka Pratama, usai melakukan tatap muka dengan Walikota Denpasar, I.B Rai Dharmawijaya Mantra, Jumat (11/11/2016) di kediaman Walikota.

Suryanata menjelaskan, lomba ini akan memperebutkan piala Walikota Denpasar, disamping itu lomba ini diikuti oleh 26 peserta se-Kota Denpasar. Setiap peserta akan membawakan kreasi bapang barong dan mekendang tunggal dengan durasi selama 15 menit, lomba ini akan diselenggarakan di Wantilan Pura Dalem, Desa Pakraman Panjer.

Baca Juga :  Sedana Arta Pimpin Rombongan Penganyar Pemkab Bangli ke Pura Ulun Danu Batur

“Sejatinya lomba ini bertujuan untuk melestarikan seni dan budaya, disamping untuk menyatukan keterlibatan peran generasi muda sehingga lomba ini sebagai wadah untuk menyalurkan bakat dan seni yang dimiliki oleh generasi muda saat ini,” kata Suryanata.

Selebihnya ia mengatakan, lomba ini akan memperebutkan piala, piagam serta uang pembinaan dari panitia. Kedepannya lomba ini akan menjadi agenda tahunan bagi Desa Pakraman Panjer selain untuk mendukung visi dari Pemerintah Kota Denpasar yakni Denpasar kreatif berwawasan budaya dalam keseimbangan menuju keharmonisan.

Baca Juga :  OJK dan Kementerian Dalam Negeri Sepakat Perkuat Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah (TPAKD)

Walikota Rai Mantra dalam kesempatan tersebut mengapresiasi serta menyambut baik lomba bapang barong dan mekendang tunggal yang akan diselenggarakan oleh Desa Pakraman Panjer terlebih pesertanya adalah para generasi muda.

“Kita akan terus mendorong peran serta dari generasi muda untuk ikut terus melestarikan seni dan budaya Bali ini, kalau tidak mereka siapa lagi yang akan melestarikan seni dan budaya ini,” kata Rai Mantra.

Rai Mantra berharap kedepannya lomba seperti ini bisa diikuti oleh desa-desa lainnya, sehingga lomba ini merupakan  langkah nyata dalam upaya pelestarian seni dan budaya Bali.

“Melalui lomba ini, kecintaan para  generasi muda dengan warisan leluhur yang adhi luhung akan semakin meningkat serta dapat dijadikan benteng untuk menangkal pengaruh budaya barat yang semakin mengglobal,” pungkas Rai Mantra, sembari menambahkan kedepan ada desa atau banjar lagi di Denpasar yang bisa secara rutin menggelar pentas budaya seperti banjar Kayumas Kaja secara rutin tiap tahun menggelar Lomba Tari Bali, dan saat ini sudah menjadi ikon banjar Kayumas Kaja. (ngurah/hmsdps/bpn)

Dapatkan berita terbaru dari Baliportalnews.com di Google News