Evaluasi Penanganan Stunting
Wakil Wali Kota Denpasar, I Kadek Agus Arya Wibawa bersama Ketua GOW Kota Denpasar, Ny. Ayu Kristi Arya Wibawa saat memimpin Evaluasi Penanganan Stunting Kota Denpasar, di Ruang Rapat Praja Utama Kantor Wali Kota Denpasar, Selasa (2/7/2024). Sumber Foto : Istimewa

BALIPORTALNEWS.COM, DENPASAR – Pemerintah Kota Denpasar terus berkomitmen dalam mencegah dan menangani kasus Stunting di Kota Denpasar. Karenannya, berbagai upaya terus digalakkan, mulai dari optimalisasi peran posyandu hingga jemput bola dengan menyasar rumah-rumah masyarakat. Demikian diungkapkan Wakil Wali Kota Denpasar, I Kadek Agus Arya Wibawa saat memimpin Evaluasi Penanganan Stunting Kota Denpasar, di Ruang Rapat Praja Utama Kantor Wali Kota Denpasar, Selasa (2/7/2024).

Hadir dalam kesempatan tersebut Ketua GOW Kota Denpasar, Ny. Ayu Kristi Arya Wibawa, Kadis Kesehatan Kota Denpasar, A.A Ayu Candrawati, Kepala DP3AP2KB Kota Denpasar, I.G.A Sri Wetrawati, Kadis Pertanian Kota Denpasar, A.A Gde Bayu Brahmasta, Kadis DMPD Kota Denpasar, I Wayan Budha, Direktur RSUD Wangaya, dr. A.A Made Widiasa, serta stakeholder lainnya.

Baca Juga :  Astra Motor Bali Berikan Paket Spesial Service Hari Pelanggan Selama 10 Hari

Wakil Wali Kota Denpasar, I Kadek Agus Arya Wibawa dalam kesempatan tersebut menjelaskan, Pemerintah Kota Denpasar melalui OPD dan seluruh stakeholder terkait terus menggencarkan upaya pencegahan stunting berkelanjutan. Hal tersebut sebagai upaya mewujudkan Kota Denpasar bebas stunting.

Dikatakan Wawali Arya Wibawa yang juga selaku Ketua Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Denpasa bahwa upaya penurunan stunting memerlukan intervensi yang konvergen. Hal ini meliputi intervensi spesifik untuk mengatasi penyebab langsung dan intervensi sensitif untuk mengatasi penyebab tidak langsung.

Dikatakannya, Balita yang mengalami stunting akan berpengaruh pada tingkat kecerdasan. Sehingga penangannya lebih fokus melalui pendekatan keluarga dengan menyasar pada sasaran keluarga seperti remaja, calon pengantin, ibu hamil, ibu menyusui dan anak balita.

“Dalam pertemuan ini kami mohon untuk dapat melakukan perumusan dalam pencegahan stunting dari tahapan pra nikah, menikah hingga ketika sudah punya anak, serta harus tingkatkan akselerasi agar zero stunting, termasuk optimalisasi program posyandu serta jemput bola pendataan dengan menyasar masyarakat,” ujarnya.

Baca Juga :  Wali Kota Jaya Negara Hadiri Pemelaspasan Candi Bentar dan Pedudusan Alit Pura Ratu Begawan Penyarikan Banjar Pekambingan

Lebih lanjut dijelaskan, penanganan stunting sebagai program nasional yang harus ditindaklanjuti secara serius. Hal ini sebagai upaya mewujudkan Denpasar bebas stunting. Komitmen yang kuat sangat penting dalam mengerahkan upaya penurunan stunting di Kota Denpasar.

“Cegah stunting itu penting kita gelorakan bersama, dan kami mengajak semua pihak baik OPD, perbekel/lurah, keluarga hingga masyarakat umum ikut andil dalam penanganan stunting sejak dini,” kata Arya Wibawa.

Sementara, Kadis Kesehatan Kota Denpasar, A.A Ayu Candrawati mengatakan, bahwa beragam upaya telah dilaksanakan Pemkot Denpasar dalam upaya mendukung pencegahan dan penanganan stunting di Kota Denpasar. Hal ini dimulai dari pendataan sasaran Balita dan Ibu Hamil, Kick Off Posyandu Intervensi penanganan Stunting, kegiatan sweeping dengan menyasar Balita dan Ibu Hamil yang tidak hadir pada Posyandu serentak, serta pendampingan dari Dokter Spesialis dengan menyasar seluruh Puskesmas secara bertahap.

Baca Juga :  Pedagang dan Pengunjung Pasar Dewi Sri Desa Batubulan Antusias Mengikuti Pemeriksaan Kesehatan dan Penyuluhan Kesehatan Reproduksi

“Semoga dengan beragam upaya ini stunting di Kota Denpasar dapat ditangani dengan baik, dan kami mengajak masyarakat yang memiliki Balita dan Ibu Hamil untuk aktif mengikuti kegiatan Posyandu sebagai upaya dini dalam mencegah stunting,” ujarnya.(bpn)

Dapatkan berita terbaru dari Baliportalnews.com di Google News