BALIPORTALNEWS.COM, BADUNG – Otorita Ibu Kota Nusantara (IKN) telah menjalin kerjasama strategis dengan Indonesia Investment Authority (INA) guna mendorong pembangunan ekonomi di Ibu Kota Nusantara. Penandatanganan dokumen kemitraan ini berlangsung pada Minggu (19/5/2024) di Hotel Grand Hyatt Bali, disaksikan oleh Deputi Bidang Pendanaan dan Investasi Otorita IKN, Agung Wicaksono, serta Anggota Dewan Direktur INA, Arief Budiman.
Kemitraan ini diresmikan melalui penandatanganan Kerangka Kerja Sama atau Cooperation Framework (CF) yang bertujuan untuk menarik investasi global ke IKN. Dengan luas lebih dari 250.000 hektar, Nusantara direncanakan akan menjadi ‘kota kelas dunia untuk semua’ pada tahun 2045.
Kepala Otorita IKN, Bambang Susantono, menyambut baik kerjasama ini. Ia menilai kolaborasi ini akan memanfaatkan jaringan global yang telah dibangun oleh INA dan proyek pengembangan strategis dari Otorita IKN untuk mendorong investasi ke IKN.
“Penandatanganan kerangka kerja sama dengan INA ini merupakan kelanjutan dari arahan Presiden agar INA dapat memfasilitasi Otorita IKN dalam merealisasikan investasi asing di IKN,” ujar Bambang dalam keterangan resminya.
Bambang juga mengumumkan bahwa pada tanggal 21 Mei mendatang, akan ada penyerahan Letter to Proceed (LTP) dari Otorita IKN kepada Masdar, yang akan diserahkan di depan Menko Marves dan Menteri Energi dan Infrastruktur United Arab Emirates (UAE). Langkah ini dianggap sebagai kemajuan signifikan dalam realisasi investasi asing di IKN melalui skema Kerjasama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU).
Dengan menggabungkan sumber daya dan keahlian Otorita IKN dan INA, kemitraan ini bertujuan untuk mengembangkan Nusantara sebagai pusat ekonomi yang dinamis dan berkelanjutan, yang memiliki luas sekitar tiga setengah kali lebih besar dari Singapura dan empat kali lebih besar dari Jakarta.
Ridha Wirakusumah, Ketua Dewan Direktur INA, menyatakan bahwa INA akan secara aktif memfasilitasi eksplorasi peluang investasi oleh investor global terkemuka di Nusantara.
“Kemitraan dengan Otorita IKN ini memungkinkan kami untuk mengarahkan investasi secara strategis, guna mengembangkan Nusantara sebagai ibu kota Indonesia yang memenuhi standar kelas dunia, meningkatkan kualitas hidup warganya, serta memberikan kontribusi positif bagi perekonomian Indonesia,” ujar Ridha.
Sebagai informasi, INA adalah Lembaga Pengelola Investasi Indonesia yang diberi mandat untuk meningkatkan investasi guna mendukung pembangunan berkelanjutan di Indonesia dan membangun kekayaan negara untuk generasi mendatang. INA telah berkolaborasi dengan institusi investasi terkemuka global dan domestik dalam sektor-sektor yang memperkuat keunggulan Indonesia dan memberikan imbal balik yang optimal dengan risiko terukur.
Ridha menambahkan bahwa selama tiga tahun terakhir, INA telah membangun hubungan yang kuat dengan investor global, menghasilkan komitmen dan penyaluran investasi yang signifikan. Hingga kini, INA bersama mitra investasinya telah menginvestasikan lebih dari USD 3,2 miliar atau sekitar Rp 50 triliun.
“Inisiatif ini mencerminkan komitmen kami untuk menarik ‘smart capital’ yang strategis dan sejalan dengan tujuan pembangunan jangka panjang Indonesia,” tutup Ridha.
Acara ini diakhiri dengan rapat pembahasan tindak lanjut realisasi investasi asing di IKN, yang dihadiri oleh Deputi Bidang Koordinasi Infrastruktur dan Transportasi Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Staf Khusus Bidang Manajemen Pengetahuan Otorita Ibu Kota Nusantara, Direktur Indonesia Investment Promotion Center (IIPC) Abu Dhabi, dan Country Director Tony Blair Institute for Global Change Indonesia. (ads/bpn)
