BALIPORTALNEWS.COM, TABANAN – Sebagai salah satu bentuk komitmen dalam mendukung dan membina komunitas kreatif dan kolaborasi yang dinamis, Nuanu secara konsisten membuka peluang kerja sama dengan seniman dari berbagai latar belakang.
Setelah sukses menyelenggarakan Open Call yang pertama pada bulan Agustus hingga September lalu, sentra komunitas kreatif dan budaya yang berlokasi di Tabanan ini kembali menerima submisi karya dari seniman patung atau instalasi tiga dimensi. Selain itu, pada saat yang bersamaan, Nuanu juga membuka peluang bagi seniman untuk terlibat dalam Residensi Seni di lokasinya.
Pendiri Nuanu, Sergey Solonin mengatakan bahwa salah satu upaya Nuanu adalah memberikan kontribusi yang signifikan bagi lanskap kreatif di Bali maupun regional.
“Meskipun saat ini kami masih berada dalam tahap awal, upaya kami untuk memberikan kontribusi bagi komunitas kreatif sudah mulai terlihat bentuknya. Program dan inisiatif yang telah kami hadirkan sejauh ini mungkin masih dalam skala kecil, tetapi ini menandai lahirnya gerakan yang lebih besar di dalam NUANU,” ujar Sergey.
Untuk Open Call dan Residensi Seni ini, Nuanu masih terus fokus untuk menggali talenta-talenta lokal Indonesia yang walaupun secara internasional Nuanu juga telah sukses berkolaborasi dengan beberapa seniman ternama. Seniman-seniman kelas dunia, seperti Daniel Popper, seorang pembuat patung asal Afrika Selatan dan Alexander Milov, seniman asal Ukraina masing-masing dengan karyanya Earth Sentinels dan The Birth of a New World dapat ditemukan terpatri dengan megah di Nuanu.
Dikutip dari laman resmi Nuanu, nuanu.com dalam pengumumannya mengenai Open Call ini, dikatakan bahwa mengimplementasikan berbagai bentuk objek seni di area Nuanu merupakan salah satu cara untuk merefleksikan keadaan-keadaan dewasa ini melalui ekspresi yang artistik dari berbagai seniman lokal maupun internasional dalam berbagai medium.
“Inilah yang melatarbelakangi munculnya slogan NOWHERE. NOW HERE. dengan harapan bahwa hal ini dapat menjadi kesempatan bagi siapapun yang memiliki bakat yang tersembunyi dan berkemauan besar untuk menciptakan karyanya dengan merefleksikan keadaan-keadaan kita sebagai manusia saat ini dan hubungan-hubungan kita dengan pencipta, manusia lain, dan alam sekitar,” ujar Ida Ayu Astari Prada selaku Kepala Bagian Brand Communication Nuanu.
Prada selanjutnya mengatakan bahwa pada Open Call pertama yang lalu, Nuanu menerima lebih dari 150 submisi dari banyak seniman di seluruh penjuru Indonesia. Pemenangnya berasal dari Bandung, dan saat ini ia sedang dalam proses penyelesaian pengerjaan karyanya untuk ditempatkan di Nuanu pada bulan Desember ini.
“Proposal karya seni patung dan instalasi yang masuk hampir semuanya sangat menarik dengan konsep yang mind-blowing. Antusiasme ini juga yang menjadi motivasi bagi kami dalam usaha untuk membangun komunitas kreatif yang menghubungkan pelaku-pelaku seni di manapun mereka berada, dan kami berharap talenta-talenta baru akan terus bermunculan,” tambahnya.
Sama seperti pada Open Call yang pertama, Nuanu hanya akan memilih satu seniman yang akan memenangkan hadiah 3.000 dolar AS dan kemudian akan menciptakan karyanya di Nuanu dengan total biaya hingga 23.000 dolar. Open Call dibuka mulai 20 November hingga 20 Desember 2023 tanpa biaya pendaftaran. Adapun kriteria proposal karya seni yang diterima di antaranya harus bersifat baru, original, dan diciptakan khusus untuk Nuanu. Selain itu, proposal yang dimasukkan harus jelas secara visual, digambar secara teknis dan mendetail termasuk ukuran dan deskripsi material yang digunakan.
Residensi seni adalah program baru yang diadakan Nuanu untuk membuka kesempatan yang lebih besar dengan mengundang seniman yang lebih banyak untuk terlibat dan menjadi bagian dari komunitas kreatif Nuanu. Hal ini sejalan dengan dedikasi Nuanu untuk memberdayakan sektor kreatif sebagai bagian dari visi untuk menjadi sentra komunitas kreatif dalam perjalanan transformatifnya untuk terus berkomitmen menyediakan ruang dan sumber daya untuk kerja kolaborasi. Hal ini diharapkan dapat memberi manfaat secara simbiotik; bagi seniman itu sendiri, bagi Nuanu dan seluruh ekosistem yang terhubung.
Untuk residensi seni ini, Nuanu akan memilih enam orang pemenang yang kemudian akan diundang ke lokasi Nuanu untuk menjalani kurang lebih delapan minggu program residensi. Selama residensi tersebut, para seniman terpilih akan terlibat dalam berbagai workshop yang difasilitasi oleh Nuanu untuk kemudian pada akhirnya membuahkan karya instalasi juga.
“Kami mengundang seniman patung atau instalasi 3 dimensi berkewarganegaraan Indonesia untuk mengirimkan portfolionya dan memenangkan kesempatan berharga ini. Biaya penerbangan, tempat tinggal, dan konsumsi akan ditanggung sepenuhnya oleh kami. Bagi setiap pemenang akan disediakan dana mencapai 100 juta rupiah yang akan dimaksimalkan untuk seluruh proses selama residensi tersebut hingga menghasilkan karya instalasi,” tutur Prada
Pembukaan pendaftaran untuk Residensi Seni dimulai pada 27 November dan berakhir pada 22 Desember 2023. Seniman diwajibkan untuk memenuhi beberapa persyaratan, seperti mengirimkan surat motivasi, Riwayat Hidup/CV dan portfolio digital.
Informasi lebih lengkap mengenai Open Call dan Residensi Seni ini serta bagaimana anda dapat bergabung, dapat ditemukan pada masing-masing tautan berikut: https://www.nuanu.com/ba-open-call dan https://www.nuanu.com/ba-art-residency.(bpn)