Desa Tembok
Rumah Bertumbuh Wadah Peningkatan Kapasitas Masyarakat Desa Tembok. Sumber Foto : Istimewa

BALIPORTALNEWS.COM, BULELENG – Berbicara tentang inovasi desa di Kabupaten Buleleng Bali, Desa Tembok Kecamatan Tejakula tidak pernah berhenti dalam membuat kebijakan untuk memajukan dan mensejahterakan desanya. Setelah meraih TOP 45 inovasi layanan publik secara nasional kini Desa Tembok telah membuat inovasi dalam meningkatkan kapasitas masyarakat melalui wadah ‘Rumah Bertumbuh’.

“Rumah bertumbuh merupakan ruang kreativitas bagi masyarakat segala lapisan mulai dari anak-anak hingga dewasa dalam menyalurkan minat, mengasah bakat dan mengembangkan  potensi yang dimiliki masyarakat Desa Tembok,” ungkap Perbekel Desa Tembok, Dewa Made Yudi disela-sela penilaian lomba desa beberapa hari lalu.

Baca Juga :  Rakor Penanggulangan Kemiskinan, Bappeda Buleleng Catat Penurunan Angka Kemiskinan

Pada kesempatan itu, pihaknya menerangkan Rumah Bertumbuh dibangun dengan pendekatan holistik dan berbasis sumberdaya yang bersifat inklusif terbuka kepada masyarakat seluruh lapisan usia dan terbuka ruang kerja sama bagi stakeholder.

“Ada 7 bidang dengan 19 kegiatan di dalam Rumah Bertumbuh mulai dari bidang seni dan budaya, bidang adat dan agama, bidang teknologi informasi komunikasi, bidang bahasa atau ilmu komunikasi, bidang olahraga, bidang videografi dan bidang lingkungan hidup,” ungkapnya.

Hal yang unik dan menarik dalam Rumah Bertumbuh ini jelas Perbekel Yudi adalah konsep pentahelix dijalankan secara kolaboratif bersama pemerintah, akademisi, dunia usaha, komunitas dan media tanpa menggunakan dana desa dengan pihak ketiga sebagai donatur atau sponsorship.

“Inilah keunikan dan fondasi dalam Rumah Bertumbuh konsep pentahelix terejawantahkan dalam kebijakan dan program ini. Akademisi, komunitas, media, dunia usaha kita ajak bekerja sama seperti Stah Mpu Kuturan yang setiap hari sabtu dan minggu mengajar di Rumah Bertumbuh,” jelasnya.

Baca Juga :  Perayaan HUT Kota Singaraja, Disdukcapil Layani Ratusan Kepengurusan Adminduk

Sebanyak 220 peserta saat ini ikut dalam program ini, 60 tutor pelatih dan narasumber bergabung disini.

“Sumber daya lokal yang konsen dibidangnya dan dosen serta 8 stake holder terlibat disini sebagai pengampu Rumah Bertumbuh,” tambahnya.

Dipengujung Perbekel Yudi berharap Rumah Bertumbuh memberikan dampak real terhadap lingkungan,  sosial dan budaya. Mengarahkan masyarakat terhadap aktivitas positif, sebagai ruang belajar interaksi sosial,  kesetaraan akses pengembangan diri dan menumbuhkan komunitas kreatif dengan tetap mempertahankan tradisi adat istiadat daerah.(adv/bpn)

Dapatkan berita terbaru dari Baliportalnews.com di Google News