Program Kota Cerdas Pangan
Pemkot Denpasar Garap Program Kota Cerdas Pangan. Sumber Foto : Istimewa

BALIPORTALNEWS.COM, DENPASAR – Pemkot Denpasar bekerja sama dengan NGO, Rikolto untuk mewujudkan kota Cerdas Pangan. Untuk melihat perkembangan dari kerja sama ini dilakukan MONEV oleh Kementerian Luar Negeri, Kementerian Dalam Negeri dan Stakeholder terkait di Gedung Sewaka Dharma, Kamis (25/5/2023).

Pembahasan Monev dilakukan oleh Sekda Kota Denpasar, I.B Alit Wiradana didampingi Staf Ahli Bidang Pembangunan dan Perekonomian, I Gusti Ayu Ngurah Raini bersama Imam Asari, Direktorat Keamanan Diplomatik Kementerian Luar Negeri selaku ketua tim Perizinan Ormas Asing terhadap Rencana Kerja Tahunan (RKT) antara Pemerintah Kota Denpasar dengan Rikolto Indonesia sebagai turunan kerja sama antara Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia dengan Rikolto.

Baca Juga :  215 Pengelola Koperasi di Denpasar Ikuti Diklat dan Uji Kompetensi

Sekda Kota Denpasar, I.B Alit Wiradana menyampaikan program yang dilaksanakan di Kota Denpasar untuk mewujudkan Denpasar Kota Cerdas Pangan melalui penyediaan pangan sehat, bernutrisi dan berkelanjutan. Terjadinya inflasi pangan di Kota Denpasar diharapkan dapat terkurangi dengan adanya program yang dilaksanakan di Kota Denpasar oleh Rikolto melalui mitra pelaksananya yakni PPLH Bali.

“Kami sangat berharap melalui kerja sama ini dan sinergitas pelaksanaan kegiatan bersama antara Rikolto dengan Perangkat Daerah teknis di Kota Denpasar dapat berjalan dengan baik dan tentunya manfaat yang dirasakan nyata bagi masyarakat Kota Denpasar sebagai penerima manfaat dalam pemenuhan kebutuhan pangan sehat,” katanya.

Baca Juga :  The Cakra Hotel Gelar Wedding Showcase ‘Elegance Romantic’, Tawarkan Konsep Pernikahan Impian

Sementara itu, Imam Asari menyampaikan, Monev dilakukan untuk memantau progres RKT antara Pemkot Denpasar dan Rikolto. Pemantauan ini dilakukan untuk memastikan program yang dilakukan tepat guna dan sasaran. Selain itu kegiatan monev dilakukan untuk evaluasi kerja sama Pemerintah Indonesia dengan Rikolto yang akan berakhir di tahun 2023.

“Dari pelaksanaan monev telah terjadi dukungan akses pangan sehat ke masyarakat, namun ada beberapa yang perlu ditingkatkan terutama dalam hal perolehan pendapatan untuk meningkatkan semangat masyarakat,” katanya.

Lebih lanjut disampaikan, hal ini sesuai dengan fokus program kerja mewujudkan kota cerdas pangan dan pemberdayaan masyarakat desa dalam upaya meningkatkan perekonomian masyarakat.(bpn)

Dapatkan berita terbaru dari Baliportalnews.com di Google News