BALIPORTALNEWS.COM, BADUNG – Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) Widya Sentana menggelar ujian kejar paket kesetaraan, Ujian Akhir Sekolah sebagai salah satu syarat untuk mendapatkan ijazah yang diikuti oleh ratusan peserta dari berbagai usia se-Bali.
Dalam kesempatannya, Nyoman Astadi Jaya, S.Sn., selaku Kepala PKBM Widya Sentana mengatakan, pelaksanaan ujian dibagi menjadi tiga yakni, ujian Paket C atau ujian kesetaraan Sekolah Menengah Atas (SMA) pada 14-15 April 2023, ujian Paket B atau ujian kesetaraan Sekolah Menengah Pertama (SMP) pada 17-18 April 2023 dan ujian Paket A atau ujian kesetaraan Sekolah Dasar (SD) pada 28-29 April 2023, dengan rincian peserta sebagai berikut : Paket A = 36 Orang; Paket B = 82 Orang; dan Peket C = 199 Orang.
“Ujian ini digelar untuk mencari ijazah agar bisa lanjut kuliah dan ada juga digunakan untuk mencari pekerjaan dan bahkan ada yang sudah bekerja, digunakan sebagai tuntutan tempat kerja harus punya ijazah,” ungkapnya, Minggu (30/4/2023).
Lebih lanjut dijelaskan, bahwa rentang usia untuk dapat mengikuti ujian Paket C dari usia 16-57 tahun.
“Peserta yang berusia 57 tahun ini berprofesi sebagai PNS pada Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan Kabupaten Badung,” tambahnya.
Sedangkan bagi siswa yang ujian, Paket A atau setara SD yang masih usia sekolah bisa melanjutkan pendidikan ke sekolah SMP atau setara Paket B, bagi yang ujian Paket B bisa melanjutkan pendidikan ke SMA/SMK atau setara Paket C.
Begitupun dengan yang sudah selesai mengikuti ujian Paket C dan nantinya akan memperoleh ijazah bisa digunakan untuk melanjutkan kuliah ke perguruan tinggi.
“Jika ada yang ngin mendaftar sekolah tanpa batasan usia, tanpa memandang status sosial, Paket A, Paket B, dan Pake C, bisa menghubungi PKBM (Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat) Widya Sentana, Batuculung, No. 6, Kelurahan Kerobokan Kaja, Kecamatan Kuta Utara, Kabupaten Badung, Bali, atau bisa hubungi WA di 081910819161 dan website kami di www.widyasentana.com,” paparnya.
Dirinya juga berharap, ke depan agar masyarakat luar lebih sadar akan adanya pendidikan non-formal yang bisa ditempuh sebagai solusi mengenyam pendidikan baik bagi anak-anak yang homeschooling dan masyarakat yang mau belajar untuk memperoleh ijazah. (adv/aar/bpn)
