Pengabdian Mayarakat
Pengabdian Mayarakat Unmas di Banjar Trijata Desa Mambal, Gelar Sosialisasi & Pemberian Sembako untuk Penyandang Disabilitas. Sumber Foto : Istimewa

BALIPORTALNEWS.COM, BADUNG – Terdapat 23 mahasiswa dari Universitas Mahasaraswati Denpasar yang melakukan pengabdian masyarakat yang di Desa Mambal dengan melaksanakan kegiatan penyuluhan hingga pembagian sembako kepada masyarakat penyandang disabilitas pada Minggu (2/4/2023).

Kegiatan ini dilaksanakan pukul 10.00 WITA dengan melakukan penyuluhan di Balai Banjar Trijata yang mengundang ST Shantika Dharma untuk ikut berpartisipasi kurang lebih 20 orang. Kemudian pada pukul 13.00 WITA, dilanjutkan kegiatan pembagian sembako dengan mengunjugi masing-masing rumah penyandang disabilitas.

Difabel atau disabilitas adalah istilah yang meliputi gangguan, keterbatasan aktivitas, dan pembatasan partisipasi. Gangguan adalah sebuah masalah pada fungsi tubuh atau strukturnya, suatu pembatasan kegiatan adalah kesulitan yang dihadapi oleh individu dalam melaksanakan tugas atau tindakan, sedangkan pembatasan partisipasi merupakan masalah yang dialami oleh individu dalam keterlibatan dalam situasi kehidup-an. Jadi disabilitas adalah sebuah fenomena kompleks, yang mencerminkan interaksi antara ciri dari tubuh seseorang dan ciri dari masyarakat tempat dia tinggal. Dalam UU HAM, penyandang disabilitas merupakan kelompok masyarakat rentan yang berhak memperoleh perlakuan dan perlindungan lebih berkenaan dengan kekhususannya. Dalam Undang-Undang No. 11 Tahun 2009 tentang Kesejahteraan Sosial, ditegaskan bahwa penyandang disabilitas digolongkan sebagai bagian dari masyarakat yang memiliki kehidupan yang tidak layak secara kemanusiaan dan memiliki kriteria masalah sosial.

Data difabel menurut Survei Sosial Ekonomi Nasional tahun 2018 menunjukkan dari kelompok usia 2-6 tahun berjumlah 33.320.357 jiwa yang merupakan penyandang disabilitas sedang sebanyak 1.150.173 jiwa, sedangkan penyandang disabilitas berat 309.784 jiwa. Kelompok usia 7-18 tahun berjumlah 55.708.205 jiwa terbagi atas penyandang disabilitas sedang sebanyak 1.327.688 jiwa sedangkan penyandang disabilitas berat berjumlah 433.297 jiwa. Kelompok usia 19 – 59 tahun sebanyak 150.704.645 jiwa yang terbagi atas penyandang disabilitas sedang berjumlah 15.834.339 jiwa, sedangkan penyandang disabilitas berat sebanyak 2.627.531 jiwa. Kelompok usia lebih dari 60 tahun sebanyak 24.493.684 jiwa dengan rincian yaitu penyandang disabilitas sedang sebanyak 12.073.572 jiwa, sedangkan penyandang disabilitas berat 3.381.134 jiwa.

Baca Juga :  Fox Hotel Jimbaran Beach Bali Gelar Aksi Sosial 'The Dedication of Modern Kartini' di SD Negeri 6 Muncan

Di dalam Infodatin Kementerian Kesehatan RI menyebutkan Kementerian Kesehatan mengumpulkan data penyandang disabilitas melalui Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2007, 2013 dan 2018. Dalam Riskesdas 2018 mendapatkan 3,3% anak umur 5-17 tahun yang mengalami disabilitas, pada umur 18-59 tahun di Indonesia sebesar 22,0%, sedangkan pada usia lanjut sebanyak 74,3% lansia dapat beraktivitas sehari-hari secara mandiri, 22,0% mengalami hambatan ringan; 1,1% hambatan sedang; 1% hambatan berat; dan 1,6% mengalami ketergantungan total5. Begitu banyaknya kaum disabilitas di Indonesia maka perlu adanya dukungan program dan kegiatan yang mengacu pada asas kesetaraan hak bagi penyandang disabilitas tersebut yang dilaksanakan secara komprehensif dan berkelanjutan yang didukung dengan sarana dan prasarana khusus bagi kaum penyandang disabilitas yang memiliki hak yang sama dengan masyarakat pada umumnya.

Kegiatan ini dilakukan karena dari hasil observasi kami terhadap pihak kelian yang menyatakan bahwa dari total jumlah penduduk Banjar Trijata yakni 689 orang, yang terdiri dari laki-laki sebanyak 348 orang dan perempuan sebanyak 341 orang, terdapat 7 orang masyarakat yang berstatus sebagai penyandang disabilitas di Banjar Trijata.

Baca Juga :  Kwarcab Badung Tempa Generasi Muda Tangguh Lewat Dianpinru dan Dianpinsat 2024

Hal tersebut disampaikan langsung oleh Kelian Banjar Trijata, Gusti Putu Oka Harta ketika melakukan observasi dalam kegiatan pengabdian masyarakat di Desa Mambal. Dan juga dikatakan bahwa terdapat beberapa penyandang disabilitas di daerah tersebut mulai dari balita hingga orang dewasa.

Kegiatan ini merupakan bentuk inisiatif dari mahasiswa Universitas Mahasaraswati Denpasar untuk membantu masyarakat yang berstatus sebagai penyandag disabilitas. Adapun pihak yang terlibat ialah ST Shantika Dharma serta Kelian Dinas Banjar Trijata.

Pengabdian Mayarakat
Membagikan parcel sembako ke rumah masing-masing penyandang disabilitas di Banjar Trijata. Sumber Foto : Istimewa

Selaku Ketua ST Shantika Dharma Banjar Trijata, Guswa mengucapkan terima kasih atas kehadiran teman-teman KKN Desa Mambal dari Universitas Mahasaraswati Denpasar. Dalam hal ini diselenggarakan sosialisasi terkait dengan disabilitas, tentu ini merupakan sebuah poin penting dalam menyambut hari ini, isu kemanusiaan salah satunya disabilitas yang dimana anak-anak muda harus memahami terkait dengan hak- hak disabilitas dan memahami betul terkait dengan bagaimana sih orang yang menyandang disabilitas.

“Dengan kehadiran teman-teman KKN Unmas, hari ini mengajarkan kepada adik-adik kita semua di sini, pemuda dan pemudi ST Shantika Dharma Banjar Trijata untuk memahami dua hal tersebut. Yang dimana hari ini kita tentu ketika sudah memahami bagaimana mampu menularkan kepada teman-teman yang lain. Dan tentu hal ini merupakan hal yang sangat penting dan pastinya berguna untuk informasi dan juga pembelajaran pada masyarakat,” jelas Ketua ST Shantika Dharma terkait dengan kegiatan sosialisasi yang sudah dilaksanakan pada Minggu (2/4/2023).

Baca Juga :  Atasi Blind Spot di Jalan Raya, Puluhan Siswa Dapatkan Edukasi #Cari_Aman

Adapun kesan dan pesan setelah mengikuti sosialisasi dari I Gusti Putu Putra Mahardika selaku Ketua ST Shantika Dharma, ia berharap nanti ke depannya kegiatan serupa hal seperti ini itu sustainable berkelanjutan jadi tidak hanya sekali dan ke depan menyasar lebih banyak lagi anak-anak muda karena kita melihat hari ini begitu banyak kasus bullying yang ada tidak hanya di tingkatan mahasiswa namun di tingkatan SMA, SMK, dan bahkan hari ini tingkatan anak-anak sekalipun hal itu marak terjadi.

“Semoga ke depannya agar berkelanjutan dan tidak hanya di Banjar Trijata saja, nanti bisa sharing ke sekolah-sekolah yang ada di Desa Mambal dan ini sangat berdampak baik terhadap bagimana membangun gerenasi muda yang lebih baik kedepannya,” tutup dari I Gusti Putu Putra Mahardika.(Novi Jayanthi, Ketua Tim Pelaksana Program Kerja Universitas Mahasaraswati Denpasar)

Dapatkan berita terbaru dari Baliportalnews.com di Google News