Walkot Jaya Negara
Wali Kota Jaya Negara Ngayah Nopeng di Banjar Punduh Kulit Peguyangan Kaja. Sumber Foto : Istimewa

BALIPORTALNEWS.COM, DENPASAR – Wali Kota Denpasar, I.G.N Jaya Negara Ngayah Mesolah Topeng Arsa Wijaya serangkaian Puncak Karya Rsi Gana Manca Kelud, Mamungkah, Ngenteg Linggih, Padudusan Alit lan Mupuk Pedagingan di Banjar Punduh Kulit, Desa Peguyangan Kaja bertepatan dengan Redite Kliwon Medangkungan, Minggu (5/3/2023).

Tampak hadir juga dalam kesempatan ini, anggota DPR RI, I.G.A Rai Wirajaya, Anggota DPRD Provinsi Bali, A.A Gede Agung Suyoga, Tokoh Puri Peguyangan sekaligus Anggota DPRD Kota Denpasar, A.A.N Gede Widiada, Anggota DPRD Kota Denpasar, Wayan Sutama, Anggota DPRD Kota Denpasar, Ketut Sudana, Camat, Perbekel serta tokoh masyarakat setempat.

Baca Juga :  Dukung Program Deligi, TP PKK Kota Denpasar Jajaki Kerja Sama dengan Unmas Denpasar

Sebelum upacara, diawali dengan tarian Rejang Dewa, Wayang Lemah, Topeng Keras, Topeng Tua, Topeng Penasar, Topeng Arsa Wijaya, dan Topeng Sidakarya serta Tari Baris.

Wali Kota Jaya Negara usai upacara mengatakan, pelaksanaan Karya Rsi Gana Manca Kelud, Mamungkah, Ngenteg Linggih, Padudusan Alit lan Mupuk Pedagingan di Banjar Punduh Kulit, Desa Peguyangan Kaja Denpasar ini adalah salah satu bentuk untuk meningkatkan sradha bhakti yang ada di setiap umat. Di komunitas masyarakat seperti banjar, perlu diapresiasi bagaimana membangun sradha bhakti masyarakat melalui upacara yang dilaksanakan.

Baca Juga :  Triwulan I Tahun 2024, Total Penerimaan Pajak Daerah di Kota Denpasar Capai Rp262 Miliar

“Mengenai pelaksanaannya, Pemkot Denpasar memberikan apresiasi yakni muncul kemandirian dan kesadaran masyarakat yang begitu dalam melaksanakan yadnya sehingga manfaat yang kita peroleh dalam penyelenggaraan upacara keagamaan yang dikenal dengan istilah Tri Guna Karya serta Satwika Karya dapat kita peroleh dengan baik,” kata Jaya Negara.

Wali Kota Jaya Negara juga mengharapkan, setelah dilaksanakannya karya ini seluruh umat terutama penyungsung dan pengempon serta Krama Banjar dapat terus meningkatkan sradha dan bhakti kepada Ida Sang Hyang Widhi Wasa.

“Tentu pelaksanaan yadnya ini sebagai sarana peningkatan nilai spiritual sebagai umat beragama. Kami berharap ke depan upacara yadnya ini dapat memberikan energi positif yang dapat memancarkan hal positif bagi umat serta menetralisir hal-hal negatif di lingkungan desa setempat,” katanya.

Kelihan Adat Banjar Punduh Kulit, Made Witarka yang ditemui di sela-sela upacara mengatakan, pelaksanaan karya ini merupakan upacara Dewa Yadnya. Adapun kegiatan sudah dimulai sejak 24 Februari lalu dengan nuasen karya, dilanjutkan dengan mecaru, mapepada hingga puncak karya hari ini. Upacara ini dipuput Ida Pedanda Nyoman Temuku Manuaba Griya Punia Temuku Manuaba Serongga Kelod Gianyar.(bpn)

Dapatkan berita terbaru dari Baliportalnews.com di Google News