Sosialisasi Kasus TB
Sosialisasikan Cegah Kasus TB di Kota Denpasar, PPTI Kota Denpasar Langsung Sasar Panti Asuhan. Sumber Foto : Istimewa

BALIPORTALNEWS.COM, DENPASAR – Panti asuhan terdapat banyak orang yang tinggal memiliki risiko tinggi untuk penyebaran TBC (tuberkulosis). Terlebih lagi bila telah ditemukan kasus TBC di panti asuhan tersebut. Hal tersebut disampaikan pimpinan pelaksana Perkumpulan Pemberantasan Tuberkulosis Indonesia (PPTI) Kota Denpasar, I Gusti Ngurah Wibawa saat melakukan sosialisasi pencegahan kasus TB di Panti Asuhan Adzkiyah Al-Khair, Senin (6/3/2023). Sosialisasi yang melibatkan Dinas Kesehatan Kota Denpasar, Dinas Kesehatan Provinsi Bali dan Tim Program PR Pendahuli Komunitas Pendahuli pusat.

“Untuk pencegahan TBC, lebih bagus bila melibatkan lebih banyak pihak. Karena dengan demikian, kita harapkan masyarakat semakin memahami bahaya TBC. Karena selama ini masih banyak masyarakat yang tidak mau memeriksakan diri saat ada gejala TBC,” ujar Ngurah Wibawa.

Baca Juga :  Dapat Alokasi 4.602 Formasi, Pemkot Denpasar Prioritaskan Pengangkatan PPPK di Tahun 2024

Menurutnya setelah ditemukan kasus TBC di panti asuhan ini di tahun 2021 perlu dilakukan sosialisasi lebih masif, agar masyarakat yang tinggal di panti asuhan lebih memahami bagaimana mencegah kasus TBC khususnya di likungan panti asuhan.

Lebih lanjut Ngurah Wibawa, untuk kasus TBC di Kota Denpasar baru ditemukan 30% dan dari 30% tersebut tingkat kesembuhannya mencapai 80%.

“Mengingat masih tingginya kasus TB yang belum ditemukan perlu lebih gencar melakukan sosialisasi seperti sekarang ini,” ujarnya.

PPTI Kota Denpasar dalam menemukan kasus yang terjadi, telah membentuk 30 kader tersebar di masing-masing desa/kelurahan. Dengan terbentuknya kader diharapkan kasus TB di Kota Denpasar dapat dicegah.

Baca Juga :  Antisipasi Pintu Masuk Pelabuhan Benoa Pasca Lebaran, Disdukcapil Denpasar Siap Gelar Penertiban Administrasi Kependudukan

Sementara Iklas Tunggal Mulyandari dari Tim Program PR Pendahuli Komunitas Pendahuli pusat menyampaikan, saat ini posisi Indonesia untuk kasus TB menduduki peringkat kedua setelah India kemudian Cina, dengan jumlah kasus tuberkulosis terbanyak di dunia pada tahun 2021, yakni 969.000 kasus. Dari jumlah tersebut baru 45,7% telah dilaporkan dan sebanyak 54,3% belum dilaporkan.

“Tidak dilaporkan menurut kami karena kemungkinan kasus belum ditemukan,” ujarnya.

Untuk itu perlu dilakukan sosialisasi yang lebih masif sehingga masyarakat mengerti akan bahanya TBC.

Iklas Tunggal Mulyandari menambakan, untuk di Kota Denpasar sendiri secara nasional sudah tidak banyak ditemukan kasus TB. Bahkan Kota Denpasar menduduki peringkat terbawah kedua untuk kasus TB setelah Yogyakarta. Hal ini mungkin disebabkan karena kolaborasi dan program yang dilaksanakan Pemerintah Kota Denpasar melalui Dinas Kesehatan dan PPTI Cabang Kota Denpasar.

Baca Juga :  Pemkot Denpasar Salurkan 107 Paket Bantuan Sembako Kepada Jumantik Kecamatan Dentim, Bentuk Apresiasi Sebagai Garda Terdepan Cegah DBD

“Kita harapkan kasus TB di Kota Denpasar benar-benar rendah bahkan kalau bisa zero kasus,” ujarnya.

Wasor TB Dinkes Kota Denpasar, Sekar menyampaikan, langkah-langkah yang harus dilakukan untuk mencegah terjadikan kasus TB di lingkungan panti asuhan. Salah satunya melaksanakan perilaku hidup bersih dan sehat.

“Dengan melakukan pola hidup bersih dan sehat, kami yakin kasus TB bisa dicegah,” ujarnya.(bpn)

Dapatkan berita terbaru dari Baliportalnews.com di Google News