MarkPlus Corp
Hermawan Kartajaya, Founder dan Chairman MarkPlus Corp. Sumber Foto : Istimewa

BALIPORTALNEWS.COM, JAKARTA – Hermawan Kartajaya, Founder dan Chairman MarkPlus Corp sekaligus penulis buku ‘Marketing 5.0: Technology for Humanity’ yang menjadi salah satu dari 30 Buku Bisnis Terbaik 2021 pilihan Soundview, kini kembali menerbitkan buku kesebelas dengan judul ‘Entrepreneurial Marketing: Beyond Professionalism to Creativity, Leadership, and Sustainability’ yang merupakan hasil dari karya tulis bersama pakar pemasaran dunia, Professor Philip Kotler, serta Professor Hooi Den Huan selaku Associate Professor of Marketing di Nanyang Business School, dan Jacky Mussry selaku Deputy Chairman dan CEO MarkPlus, Inc, untuk memberikan redefinisi entrepreneurial marketing yang inovatif dan tajam.

Buku ini akan mendobrak stagnasi pendekatan marketing konvensional dengan keterikatan konektivitas digital dari para konsumen dan perusahaan yang mengakibatkan efikasi pendekatan marketing konvensional menjadi semakin lemah. Oleh karenanya, buku ini akan membuka kesempatan baru dalam dunia bisnis untuk mengadopsi pendekatan entrepreneurial marketing yang lebih kuat guna memastikan kesuksesan suatu perusahaan di masa depan.

Baca Juga :  Kegiatan Spesial Selama Bulan Ramadhan di Pertamina Mandalika International Circuit

Sebagai salah satu co-author, Jacky Mussry menjelaskan, buku Entrepreneurial Marketing akan menjawab kondisi yang dinamis dari tahun-tahun belakangan ini.

“Dimana sebuah perusahaan harus menkonfergensikan kapabilitas entrepreneurship dan professionalism untuk menjawab fenomena marketing blind spot yang sudah banyak terjadi namun tidak disadari, seperti tidak adanya integrasi antara technology dan humanity,” pungkas Jacky Mussry selaku Direktur Utama MarkPlus Corp.

Pendekatan entrepreneurial marketing generasi terbaru mengintegrasikan dikotomi dalam organisasi suatu perusahaan yang koheren. Dalam konteks ini, Jacky Mussry menjelaskan pendekatan holistik dengan peran yang sangat penting dalam bagian operation. Hal ini dikemas dalam satu model, yaitu Omnihouse model yang memadukan kedua simbol mistik budaya Indonesia yaitu Punokawan dan Pandawa.

Landasan dari model Omnihouse terdiri dari dua klaster, yakni entrepreneurial dan professionalism dimana klaster entrepreneurial terdiri dari unsur Creativity, Innovation, Entrepreneurship, dan Leadership (CI-EL) yang merupakan simbol dari Punokawan, yaitu Bagong, Petruk, Gareng, dan Semar. Selain itu, klaster professionalism terdiri dari unsur Productivity, Improvement, Professionalism, dan   Management (PI-PM), yang merupakan   simbol   dari   Pandawa, yaitu Nakula-Sadewa, Arjuna, Bhima, dan Yudhisthira. Dalam konteks ini, CI-EL dianggap sebagai jawaban bagi pelaku bisnis, pejabat pemerintah, aktivis sosial, dan para pemimpin organisasi agar tidak gamam ketika beradaptasi di lingkungan yang dinamis.

Baca Juga :  40 Persen Omzet dari Ekspor, UMKM Pekalongan Ungkap Strategi Tembus Ekspor bersama Shopee

“Representasi CI-EL dan PI-PM masing-masing terdapat dalam Punokawan dan Pandawa. Dalam Punokawan, Bagong adalah representasi Creativity, Petruk sebagai Innovation, Gareng sebagai Entrepreneurship, dan Semar sebagai Leadership. Disamping itu, dalam Pandawa masing-masing tokoh seperti Nakula-Sadewa adalah representasi Productivity, Arjuna sebagai Improvement, Bhima sebagai Professionalism, serta Yudhistira sebagai Management,” ujar Hermawan.

Dalam lanjutan penjelasannya mengenai pre-launching buku Entrepreneurial Marketing di MarkPlus Corp Jakarta, Hermawan Kartajaya menjelaskan harapannya membawa simbol mistik dari Indonesia.

“Ini pertama kalinya setelah 25 tahun saya menulis buku bersama Professor Philip Kotler, dan mendapatkan kesempatan besar mengenalkan simbol budaya Indonesia yaitu Punokawan dan Pandawa sebagai kapabilitas baru yang berada di appendix buku Entrepreneurial Marketing. Melalui official international launch yang akan saya adakan nanti di Jenewa, Swiss, saya mengharapkan hal ini merupakan bentuk dari spirit Indonesia agar dapat dibawa ke dunia dan menjadi contoh dalam memperjuangkan semangat Asia,” ujar Hermawan, Jumat (10/3/2023).

Baca Juga :  Sambut Lebaran 2024, Honda Siapkan Layanan Posko dan Dealer Siaga di Berbagai Daerah

Hermawan Kartajaya akan memperkenalkan peresmian buku tersebut secara internasional pada 20 Maret 2023 di World Intellectual Property Organization (WIPO), Jenewa, Swiss. Buku ini secara resmi diterbitkan pada 14 Maret 2023 dan dapat dibeli melalui melalui Amazon.com.(bpn)

Dapatkan berita terbaru dari Baliportalnews.com di Google News