Bendungan Tamblang
Presiden Jokowi Resmikan Bendungan Tamblang. Sumber Foto : Istimewa

BALIPORTALNEWS.COM, BULELENG – Perkembangan dan pertumbuhan penduduk serta industri pariwisata khususnya di Kawasan Bali Utara (Kabupaten Buleleng, red) telah ditetapkan sebagai salah satu kawasan strategis, sesuai dengan PP No. 26 Tahun 2008 tentang RTRWN.

Kabupaten Buleleng merupakan kabupaten yang memiliki luas wilayah terluas dari kabupaten lain di Bali dengan total luas wilayah 1.364,73 km2 dengan jumlah penduduk 64.620.000 jiwa, maka diperlukan cadangan sumber daya air yang cukup untuk memenuhi kebutuhan tersebut.

Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo didampingi oleh Menteri PUPR, Basuki Hadi Muldjono dan Menteri ATR/BPN, Hadi Tjahjanto melaksanakan peresmian Bendungan Tamblang bertempat di Desa Sawan, Kecamatan Sawan, Buleleng pada Kamis (2/2/2023).

Pembangunan Bendungan Tamblang yang terletak di Desa Sawan, Kecamatan Sawan, Buleleng ini merupakan salah satu dari 65 Bendungan Proyek Strategis Nasional yang menjadi salah satu prioritas dari Program Nawa Cita Pemerintah Indonesia.

Acara ini dihadiri oleh Anggota Dewan perwakilan Daerah, Direktur Jenderal Sumber Daya Air, Direktur Bendungan dan Danau Direktorat Jenderal Sumber daya Air Kemen-PUPR, Kepala Dinas PUPRKIM Kabupaten Buleleng, Balai Teknik Bendungan, Balai Teknik Pantai, Balai Prasarana dan Permukiman Wilayah Bali, Badan Pengawas Keuangan dan Pembangunan Bali, Kepala Balai Wilayah Sungai Bali-Penida beserta jajarannya, Tim Konsultan dan Kontraktor.

Dalam sabutannya, Presiden Joko Widodo mengatakan, pembangunan Bendungan Tamblang dimaksudkan untuk menambah cadangan air dalam suatu tampungan untuk mengatasi kekeringan dan pengendalian banjir, memiliki tujuan juga untuk memenuhi kebutuhan irigasi D.I Bungkulan dan D.I Bulian seluas 588 Ha, penyediaan kebutuhan Air Baku 510lt/detik, menambah cadangan listrik (PLTM) dan manfaat-manfaat lainnya.

Baca Juga :  Warga di Kelurahan Banyuasri Temukan Sesosok Mayat di Trotoar

“Dengan ini saya resmikan pembangunan Bendungan Tamblang, yang diharapkan nantinya akan bermanfaat untuk masyarakat luas kedepannya,” ujar Jokowi penuh antusias.

Sementara itu, Gubernur Bali, Wayan Koster menambahkan, Bendungan Tamblang didirikan sejak pembangunannya tahun 2018 dengan tipe Rock Fill dam dengan Inti Aspal, lebar puncak 12 meter, panjang tubuh bendungan 260meter dan sumber airnya berasal dari Tukad Daya. Pembangunannya dikerjakan oleh PT. PP-Adijaya (KSO) dan Konsultan supervisi PT. Mettana – PT.  Vitraha Consindotama (KSO) dengan kontrak nilai sebesar Rp820 miliar bersumber dari APBN. Bendungan ini memiliki luas 73 hektar yang terdiri dari 213 bidang di 4 Desa, memiliki daya tampungan sebesar 5.207.770 m3, yang akan mengairi air baku di 3 kecamatan yaitu, Kecamatan Sawan, Kecamatan Kubutambahan dan Kecamatan Buleleng.

Baca Juga :  Pj Bupati Buleleng Apresiasi Rekomendasi DPRD terkait LKPJ Tahun 2023

“Kami ucapkan terima kasih, karena bapak Presiden berkenan untuk meresmikan bendungan ini,” ucap Gubernur Koster.

Sementara itu, Direktur Jenderal Sumber Daya Air Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Ir. Djarot Widyoko, Sp-1., menjelaskan, bendungan ini mempunyai banyak manfaat yang penting antara lain adalah untuk pengendalian banjir. Alasan dibangunnya Bendungan ini adalah untuk menyediakan air baku di sekitar Kabupaten Buleleng.

“Satu keistimewaan bendungan ini adalah kontruksinya pada inti bendungan baru pertama kali dikerjakan di Indonesia yaitu penggunaan material Inti Aspal. Kami harapkan kedepannya ini bisa menjadi pembelajaran ke depan karena tenaga teknis sudah bisa dan luar biasa untuk membangun apa saja, namun kedepannya harus tetap hati-hati dalam pelaksanaannya sesuai dengan spek yang ditentukan dalam kontraknya.  Ini akan menjadi contoh inovasi-inovasi bendungan yang dibangun di Indonesia nantinya,” jelas Djarot Widyoko.

Baca Juga :  Libur Lebaran di Buleleng, Kunjungan Wisatawan Domestik Naik Siginifikan

Djarot Widyoko mengatakan, ini merupakan bendungan ke-36 dari 61 Bendungan, pihaknya berharapkan inovasi ini akan menjadi lebih murah, karena alasan dibangun Inti Bendungan dari Aspal, karena daerah Bali sendiri memiliki keistimewaan untuk mencari inti tubuh bendungan dari tanah liat agak susah, untuk itu inovasi yang ada yaitu dengan inti aspal.

“Ini menjadi tantangan kedepannya untuk daerah lain membangun Bendungan yang lebih ekonomis dengan manfaat   yang lebih besar. Satu yang terpenting adalah bisa dapat bermanfaat bagi masyarakat terus kedepannya pembangunan oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat,” ucap Djarot Widyoko.(bwsbp/bpn)

Dapatkan berita terbaru dari Baliportalnews.com di Google News