sumur resapan
Ki-Ka: Program Coordinator Coca-Cola Foundation Indonesia, Agus Priyono, Kabid. Sumber Daya Air Dinas PUPR-KIM Provinsi Bali, Ir. I Nengah Riba, MT., Perbekel Desa Sembung, I Ketut Sukerta, Kasi. Kesra. Desa Kuwum, I Ketut Jamun, Kaur. Umum Desa Sobangan, I Made Wira dan Sekdes. Getasan, I Gusti Ngurah Narabuana bersama meresmikan program “Menabung Air Hujan Melalui Sumur Resapan untuk Konservasi Air di Badung, Bali”, yaitu program yang membangun total 425 unit sumur resapan di Desa Sembung, Desa Kuwum dan Desa Sobangan di Kecamatan Mengwi, serta Desa Getasan di Kecamatan Petang, Kabupaten Badung, Sumber Foto : Istimewa

BALIPORTALNEWS.COM, BADUNG – Isu perubahan iklim juga turut dirasakan di Pulau Bali. Saat ini, setidaknya terdapat tiga kendala teknis yang sedang dihadapi oleh pulau Dewata ini, yaitu penurunan muka air tanah disusul intrusi air laut ke lapisan akuifer (lapisan bawah tanah yang mengandung air dan dapat mengalirkan air), polusi air permukaan, serta dampak perubahan tata guna lahan juga semakin dirasakan. Sehingga, pada musim hujan banyak wilayah yang mengalami banjir dan juga sebaliknya, pada musim kemarau banyak wilayah yang mengalami kekurangan air. Jika situasi ini tidak segera diatasi, maka wilayah provinsi Bali yang terkenal sebagai daerah pariwisata internasional dapat berpotensi mengalami krisis air berkepanjangan.

Untuk mengatasi kondisi tersebut, pada tahun 2022, JANMA (sebuah organisasi nirlaba berdomisili di Bali) menerima bantuan dari The Coca-Cola Foundation (TCCF) sebesar 141.411 dolar Amerika untuk melaksanakan program ‘Menabung Air Hujan Melalui Sumur Resapan untuk Konservasi Air di Badung, Bali’ yang telah berlangsung dari bulan Desember 2021 hingga bulan Desember 2022 dengan membangun total 425 unit sumur resapan di Desa Sembung, Desa Kuwum dan Desa Sobangan, Kecamatan Mengwi, serta Desa Getasan,  Kecamatan Petang.

Baca Juga :  BRI Regional Office Denpasar Bagikan Ribuan Sembako kepada Masyarakat Sekitar

Menabung air hujan melalui sumur resapan merupakan solusi sederhana yang efektif untuk meningkatkan resapan air, menjaga ketersediaan air baku, penyediaan air bersih, mengurangi banjir lokal, serta meningkatkan ketangguhan masyarakat dalam mengatasi dampak perubahan iklim dan dampak perubahan tata guna lahan.

Koordinator Program JANMA, I Gde Suarja menyampaikan bahwa ini merupakan program yang pertama kali dilakukan oleh JANMA, membuat sumur resapan secara masif untuk konservasi air tanah dengan menabung air hujan di sumur resapan tersebut. Pembuatan sumur resapan yang masif tersebut juga merupakan yang pertama kali di Bali dan kegiatan ini juga mendapatkan dukungan dari masyarakat untuk membangun sumur resapan di lahan-lahan mereka. Setidaknya dalam setiap kali hujan, 8 meter kubik sumur resapan yang ada pada lahan warga di desa-desa yang membangun sumur resapan menampung air hujan dari sekitarnya untuk diresapkan ke dalam tanah, sehingga air hujan tidak mengalir ke jalan, selokan ataupun halaman tetangga.

Baca Juga :  PLN Selalu Siaga & Waspada di Setiap Titik SPKLU untuk Sambut Arus Balik

“Agar fungsi sumur resapan berjalan terus-menerus maka seluruh pemilik lahan yang dibangun sumur resapan juga dilatih bagaimana merawat sumur resapan. Dengan perawatan, maka umur pakai dan efektivitas sumur resapan tinggi. Kami berharap akan semakin banyak pihak membangun sumur resapan agar Bali tidak kehabisan air tanah,” jelas I Gde Suarja, Jumat (10/2/2023) lalu.

Salah satu warga Desa Sembung, Nyoman Dina Astawa menjeleaskan, selama musim hujan ini pekarangan di rumah sudah tidak banjir. Air hujan yang berasal dari rumah dan aliran dari tetangga tertampung di sumur resapan.

“Sebelum ada sumur resapan, tiap musim hujan di pekarangan kami seperti kolam dan bahkan kadang air masuk ke dalam rumah,” kata Nyoman Dina Astawa.

sumur resapan
Proses pembangunan salah satu sumur resapan di salah satu desa dari program “Menabung Air Hujan Melalui Sumur Resapan untuk Konservasi Air di Badung, Bali” oleh JANMA dan The Coca-Cola Foundation yang total telah membangun total 425 unit sumur resapan selama bulan Desember 2021 hingga bulan Desember 2022. Sumber Foto : Istimewa

Sementara itu, Kepala Desa Getasan, Kecamatan Petang Wayan Suandi, S.Pt., menyampaikan, bahwa pembangunan sumur resapan ini sangat sesuai dengan kondisi wilayah di Desa Getasan, yang juga sering mengalami genangan air di beberapa titik bahkan terkadang sampai banjir ketika musim hujan terjadi. Adanya dukungan pembangunan Sumur Resapan oleh JANMA kepada masyarakat di lingkungan Desa Getasan tentunya akan dapat membantu menanggulangi masalah ini.

“Terima kasih kepada JANMA dan The Coca-Cola Foundation yang telah membantu pembangunan Sumur Resapan bagi warga Desa Getasan. Kedepannya, diharapkan dapat mengurangi terjadinya genangan air di halaman rumah warga maupun tempat umum dan mengurangi pembuangan air ke luar rumah (selokan/jalan), karena air hujan sudah bisa dialirkan ke dalam sumur resapan,” ujar Wayan Suandi.(*/bpn)

Dapatkan berita terbaru dari Baliportalnews.com di Google News