Penandatanganan
Wabup Ketut Suiasa saat Rapat Koordinasi dan Penandatanganan kesepakatan bersama dalam penanggulangan penyakit AIDS, Tuberkulosis dan Malaria di Kabupaten Badung, Jumat (27/1/2023) di Ruang Kertha Gosana, Puspem Badung. Sumber Foto : Istimewa

BALIPORTALNEWS.COM, BADUNG – Wakil Bupati Badung, I Ketut Suiasa memberikan arahan sekaligus memimpin Rapat Koordinasi dan Penandatanganan kesepakatan bersama dalam penanggulangan terhadap penyakit AIDS, Tuberkulosis dan Malaria (ATM) di Kabupaten Badung. Kegiatan yang dilaksanakan di ruang Kertha Gosana Puspem Badung, Jumat (27/1/2023) ini merupakan salah satu Project Resilient and Sustainable System For Health (RSSH) dan untuk menyamakan pola pikir dan tindakan terkait upaya penanggulangan dan pencegahan ATM melalui dukungan seluruh instansi yang tergabung dalam Komisi Penanggulangan tersebut.

Turut hadir mendampingi Wakil Bupati anggota DPRD Kabupaten Badung, I Made Suwardana, Kepala Dinas Kesehatan Badung, dr. Made Padma Puspita, Kepala Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (P2KBP3A), dr. I Nyoman Gunarta yang sekaligus menjadi Ketua Asosiasi Dinas Kesehatan (ADINKES) Provinsi Bali dan perwakilan Bappeda dan DPMD Kabupaten Badung.

Baca Juga :  Tingkatkan Semangat Belanja Lokal, Semarak "Jumat Ceria" di Badung Berkolaborasi dengan Musyawarah Nasional Perempuan 2024

Kadis Kesehatan Badung, dr. Made Padma Puspita dalam laporannya menjelaskan, dalam penanggulangan kasus penyakit seperti AIDS, Tuberkulosis dan Malaria di Kabupaten Badung pihaknya tidak bisa menangani sendiri, untuk itu perlu adanya kerja sama dari berbagai stakeholder pemerintah dan elemen masyarakat. Saat ini Dinas Kesehatan Kab. Badung bekerja sama dengan sebelas Rumah Sakit yang ada di Kabupaten Badung, diantaranya praktek dokter mandiri dan klinik-klinik swasta yang nantinya semua akan bekerja sama dalam hal promotif untuk bisa mempromosikan kesehatan dan preventif dalam upaya pencegahan dan melakukan berbagai tindakan agar terhindar dari berbagai masalah kesehatan yang mengancam diri sendiri maupun orang lain di masa yang akan datang, serta kuratif  melakukan suatu upaya kesehatan yang dilakukan untuk mencegah penyakit menjadi lebih parah melalui pengobatan.

Padma Puspita berharap dengan diselenggarakannya rapat koordinasi ini untuk bisa bersama-sama dalam menyamakan pola pikir, bagaimana bersinergitas mengatasi dan memerangi ketiga penyakit menular ini, dengan bersosialisasi dalam pencegahan, penanganan dan menekan perkembangan dari ketiga penyakit tersebut.

Baca Juga :  Minum Wine Bisa Cegah Kanker? Ini Dia Bulde Wine!

“Sinergitas ini dilakukan sebagai upaya dalam merancang terobosan kedepannya sehingga terwujudnya sebuah realistik perencanaan dengan target terukur dan tereksekusi dengan kinerja yang lebih baik,” jelasnya.

Sementara Wabup Ketut Suiasa dalam arahannya menyampaikan, penanggulangan tiga penyakit menular AIDS, Tuberkulosis dan Malaria di Kabupaten Badung harus ditangani secara bersama-sama dan diberikan dukungan penuh, maka dari itu Pemkab Badung mengadakan rapat koordinasi dan menandatangani kesepakatan bersama dalam upaya penanggulangan tiga penyakit tersebut.

“Dari berbagai elemen terutamanya pemerintah, stakeholder dan perangkat desa di Kabupaten Badung harus bersatu padu dalam mensosialisasikannya ke masyarakat, karena kasus ATM di Kabupaten Badung harus kita tangani secara serius, Contohnya dalam kasus AIDS di Kabupaten Badung, selama ini kita sudah tangani 1800 kasus, tentu hal tersebut harus ditekan dan diminimalkan. Maka dari itulah harus dilakukan gerakan bersama-sama dalam penanggulangan kasus ini,” ujarnya.

Wabup Suiasa menambahkan, masyarakat harus lebih sering memproteksi diri dan mengedukasi diri dalam hal dampak dari ketiga penyakit tersebut, serta bekerja sama dengan pihak-pihak yang berkompeten dalam bidang penanganan, baik itu dalam monitoring warga-warga baru atau yang berstatus penduduk sementara di daerahnya.

“Karena dalam penanganan ketiga penyakit menular ini, kita tidak bisa tangani sendiri. Tidak hanya dari pemerintah tapi harus juga berlanjut ke level tingkat desa,” terangnya.(bpn)

Dapatkan berita terbaru dari Baliportalnews.com di Google News