CSR
Seremoni bantuan sosial revitalisasi Kawasan Suci Pura Sakenan dan Masjid As-Syuhada pada Kamis (10/11/2022) di Wantilan Pura Sakenan, Serangan, Denpasar. Sumber Foto : Istimewa

BALIPORTALNEWS.COM, DENPASAR – Penyelenggaraan Tri Hita Karana Forum on Sustainable Development serangkaian G20 menggalang seluruh elemen mewujudkan pembangunan berkelanjutan. Salah satu bentuk kolaborasinya dengan memakai sistem blended finance atau skema pembiayaan mengoptimalkan berbagai sumber dana yang ditujukan untuk pengembangan pariwisata berkelanjutan berdasarkan prinsip Lanskap Kota Bersejarah dari UNESCO.

Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Bappenas memilih Desa Wisata Serangan, Denpasar sebagai kawasan prioritas penerapan prinsip Lanskap Kota Bersejarah untuk membantu transformasi menjadi Desa Wisata Serangan yang berkelanjutan. Saat ini disusun masterplan pengembangan Desa Wisata Serangan yang diharapkan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Baca Juga :  Denpasar Jadi Calon Percontohan Kota Antikorupsi KPK RI, Wujud Apresiasi dan Kepercayaan Atas Komitmen Pencegahan Korupsi

Salah satu bagian dari skema blended finance ini adalah penataan Kawasan Pura Sakenan dan Masjid As-Syuhada di Kelurahan Serangan. Pemerintah Kota Denpasar memfasilitasi melibatkan sejumlah mitra pembangunan seperti Filantra dan Rumah Zakat.

Seremoni bantuan sosial revitalisasi Kawasan Suci Pura Sakenan dan Masjid As-Syuhada ini dilaksanakan pada Kamis (10/11/2022) di wantilan Pura Sakenan, Serangan, Denpasar. Dalam kesempatan ini hadir Sekda Kota Denpasar, I.B Alit Wiradana bersama Ketua Dewan Komisioner LPS (Lembaga Penjamin Simpanan), Purbaya Yudi Sadewa, Presiden Komisaris PT. Bali Turtle Island Development (BTID), Tantowi Yahya, Kadis Pariwisata Kota Denpasar, Dezire Mulyani serta undangan lainnya. Dilaksanakan pula penandatanganan prasasti.

Baca Juga :  Pemkot Denpasar Akan Gelar Uji Sertifikasi Kompetensi Tahun Anggaran 2024 Bagi SDM Pariwisata

Sekda Kota Denpasar, I.B Alit Wiradana menyambut baik revitalisasi yang dilakukan di Kawasan Pura Sakenan dan Masjid As-Syuhada sebagai bagian pengembangan Desa Wisata Serangan ini.

“Kolaborasi sinergis antara seluruh pemangku kebijakan ini menjadi langkah strategi sebagai landasan pembangunan berkelanjutan di Kota Denpasar berdasarkan spirit Vasudhaiva Kutumbakam atau menyama braya,” ujar Alit Wiradana.

Sementara Ketua Dewan Komisioner LPS, Purbaya Yudi Sadewa dalam sambutannya mengatakan LPS bersama Bappenas, Pemkot Denpasar, dan PT. BTID berkolaborasi mengembangkan Desa Wisata Serangan berbasis kultural budaya melalui program sosial kemasyarakatan atau CSR mendukung revitalisais Pura Sakenan dan Masjid As-Syuhada di kawasan Serangan yang selain sebagai tempat ibadah juga merupakan cagar budaya berumur ratusan tahun yang perlu dilestarikan.(bpn)

Dapatkan berita terbaru dari Baliportalnews.com di Google News