Sekda Badung
Sekda Badung, I Wayan Adi Arnawa saat memimpin rapat HLM TPID Kabupaten Badung, bertempat di Kriya Gosana, Puspem Badung, Rabu (7/9/2022). Sumber Foto : Istimewa

BALIPORTALNEWS.COM, BADUNG – Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Badung, I Wayan Adi Arnawa memimpin rapat High Level Meeting (HLM), mengenai langkah-langkah pengendalian inflasi bersama Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Kabupaten Badung, bertempat di Kriya Gosana, Puspem Badung, Rabu (7/9/2022).

Turut hadir Asisten Perekonomian dan Pembangunan Setda Badung, I.B Gede Arjana, Inspektur Luh Suryaniti, Kepala Balitbang Badung, I Wayan Suambara, Staf Ahli Bidang Ekonomi dan Keuangan Pembangunan, I.G.A Agung Krisna Dewi, Kabag Perekonomian, A.A. Agung Rosyawati, Kepala OPD terkait di lingkungan Pemkab Badung, Deputi Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali, Gusti Agung Diah Utari, Ekonomi Ahli Kantor perwakilan BI Provinsi Bali, S.Donny H.Heatubun, jajaran pengurus Perumda Pasar Mangu Giri Sedana, perwakilan RSUD Mangusada, beserta para Tim TPID.

Sekda Badung, Adi Arnawa dalam sambutannya mengatakan Kabupaten Badung memandang perlu adanya suatu langkah-langkah cepat, terutama dalam rangka mengantisipasi kenaikan Bahan Bakar Minyak (BBM). Oleh karena itu dalam rangka meningkatkan daya beli masyarakat, pemerintah pusat melaksanakan program bantuan sosial.

“Jika kita ingin menekan laju inflasi, bagaimana kita meningkatkan daya beli masyarakat dalam kondisi pendapatan masyarakat kurang adalah dengan salah satu jalan yakni mencoba menyalurkan bantuan sosial. Kepada Dinas terkait di Pemkab Badung perlu menyiapkan data-data masyarakat ke Kementerian Tenaga Kerja. Adanya inflasi dikarenakan ketersediaan terbatas, produksinya kurang, distribusinya kurang lancar. Untuk indikator yang harus dipenuhi, maka perlu dikejar, dikawal, walaupun kita tidak termasuk didalamnya,” ucapnya.

Baca Juga :  PLN UID Bali Gelar Buka Puasa dan Berbagi Kebahagiaan Bersama Yatim Dhuafa pada Ramadhan 1445 H

Lebih lanjut dikatakan, sesuai arahan dari Pemerintah Pusat kepada dinas terkait untuk segera bergerak cepat menyiapkan data. Tim TPID dan Satgas Pangan, agar terus memantau terkait dengan harga-harga pasokan pangan, bila perlu setiap minggu harus melaporkan perkembangan harga.

“Mari sama-sama bergerak meminimalisir kekurangan tingkat persediaan pangan kita di Kabupaten Badung. Dimana interpelasi pemerintah untuk membuat Perumda Pangan, dimana kita bisa membeli hasil produksi para petani kita, dalam rangka membantu para petani untuk mendapatkan pendapatannya. Kepada Dinas terkait agar memperhatikan kebijakan Pemerintah Pusat terkait dengan bantuan sosial, dimana bantuan yang diberikan kepada masyarakat tepat sasaran. Jangan sampai masyarakat yang berhak mendapatkan tetapi tidak mendapatkan bantuan dan masyarakat yang tidak berhak malah mendapatkan bantuan,” imbuhnya.

Baca Juga :  Promo Ketupat, Pilihan Tepat Untuk Punya Motor Honda Baru 

Sementara itu Asisten Perekonomian dan Pembangunan Kabupaten Badung, I.B Gede Arjana dalam laporannya mengucapkan terima kasih dan apresiasi kepada BI Provinsi Bali yang selalu memberikan informasi perkembangan inflasi dan harga barang, sekaligus memberikan atensi, support untuk pengendalian inflasi kepada TPID Kabupaten Badung.

“Kami ucapkan terima kasih kepada TPID Badung sadah melakukan koordinasi dengan baik dalam rangka melakukan langkah-langkah antisipasi dalam merancang, melaksanakan kegiatan pengendalian inflasi. HLM Kabupaten Badung yakni untuk menjaga inflasi yang rendah dan stabil, juga serta meningkatkan ketahanan pangan di Kabupaten Badung. Badan Pusat Statistik merilis bahwa di bulan Agustus 2022, secara tahunan, provinsi Bali mengalami inflasi sebesar 6,39%, dimana angka ini lebih tinggi dari inflasi Nasional yang tercatat sebesar 4,69%. Diatas rentan target inflasi Nasional yang ditetapkan Pemerintah sebesar 3% plus minus 1%, tingginya inflasi di bulan Januari-Agustus tahun 2022, yang dipengaruhi oleh kenaikan harga kelompok barang maupun kebutuhan pokok. Sedangkan untuk harga pada komponen, terutamanya dipengaruhi oleh krisis pangan global, gangguan produksi, dan distribusi antar daerah,” ucapnya.(bpn)

Dapatkan berita terbaru dari Baliportalnews.com di Google News