karya mamukur
Bupati Giri Prasta saat menghadiri rangkaian Karya Memukur Desa Adat Batur Rening di Jaba Pura Dalem Batur Rening Desa Mambal, Kecamatan Abiansemal, Jumat (2/9/2022). Sumber Foto : Istimewa

BALIPORTALNEWS.COM, BADUNG – Bupati Badung, I Nyoman Giri Prasta mendukung krama Desa Adat Batur Rening, Desa Mambal, Kecamatan Abiansemal dalam melaksanakan karya atma wedana/memukur secara bersama. Dengan ini akan menumbuhkan rasa gotong-royong serta persatuan krama, disamping dapat meringankan dari segi biaya.

“Kami selaku pemerintah daerah sangat mendukung karya memukur ini, selain mampu memupuk semangat gotong-royong masyarakat, juga sejalan dengan komitmen Pemkab. Badung dalam melestarikan seni, adat, agama, tradisi dan budaya,” kata Bupati Giri Prasta saat menghadiri rangkaian Karya Memukur Desa Adat Batur Rening di Jaba Pura Dalem Batur Rening, Jumat (2/9/2022).

Baca Juga :  Ekle's Clinic Kembali Hadir di Bali dengan Layanan yang Lebih Lengkap

Sebagai wujud bhakti dan dukungan pemerintah, Bupati menyerahkan dana hibah sebesar Rp250.000.000. Secara pribadi, Bupati juga mepunia Rp20.000.000. Hadiri mendampingi Bupati, Anggota DPRD Provinsi Bali, I Bagus Alit Sucipta, Anggota DPRD Badung, I Made Ponda Wirawan, Camat Abiansemal, I.B Putu Mas Arimbawa, perwakilan Dinas Kebudayaan, I.B Munika, Bendesa Alitan Kec. Abiansemal, Perbekel Mambal, I Nyoman Sugiantara, Bendesa Adat Batur Rening, I Nyoman Subawa serta tokoh masyarakat.

Lebih lanjut Bupati Giri Prasta menyampaikan, bahwa krama Desa Adat Batur Rening telah melaksanakan karya memukur kinembulan. Memukur artinya nyekah dan kinembulan artinya bersama-sama.

Baca Juga :  Pelatihan Mixologi Tingkatkan Kapasitas dan Kompetensi UMKM Badung

“Karya memukur sebagai wujud dharmaning leluhur, melalui upacara penyucian atma agar bisa lahir kembali (reinkarnasi),” jelasnya.

Pada kesempatan tersebut Bupati juga menyampaikan, tahapan-tahapan dalam memukur. Ada yang disebut ngangget don bingin, murwa daksina, meajar-ajar dan ngelinggihang. Menurutnya, tahapan yang paling penting yang perlu diketahui yakni pada saat ngelinggihang puspa di merajan rong tiga. Kata Bupati, pada saat ngelinggihang merupakan proses menyatukan bumi dengan langit.

“Bila rong tiga menghadap ke Barat, puspa lanang dengan betaranya Brahma melinggih di rong sebelah Selatan dan puspa istri bhataranya Wisnu melinggih di rong sebelah Utara dan yang ditengah-tengah Siwa Guru,” terangnya.

Prosesi ngelinggihang yang disebut dewa pratista ini berdasarkan lontar panglukuning dasa aksara dan lontar panglukuning panca aksara pari kandaning parhyangan.

Sementara Manggala Karya, I Wayan Narka menyampaikan, karya mamukur diikuti 10 sawa. Puncak Karya akan dilaksanakan pada saniscara paing menail, Sabtu, 3 September 2022. Besoknya Minggu 4 September 2022, Nyegara Gunung ke Pura Goa Lawah, Pura Dalem Puri, Pura Pedarman dan Pura Penataran Besakih, serta Selasa, 6 September 2022 upacara ngeremekan.(bpn)

Dapatkan berita terbaru dari Baliportalnews.com di Google News