Pemkot Manado
Pemkot Manado Ingin Belajar Hidup Toleransi di Kota Denpasar. Sumber Foto : Istimewa

BALIPORTALNEWS.COM, DENPASAR – Masyarakat Kota Denpasar khususnya dan Bali pada Umumnya terkenal akan hidup yang toleransi. Untuk itu Pemerintah Kota Manado dan FKUB Kota Manado ingin mengetahui bagaimana kehidupan toleransi ke Pemerintah Kota Denpasar. Kunjungan yang dipimpin Sekretaris Daerah Kota Manado, Dr Micler C. S. Lakat SH., MH., di terima oleh Sekda Kota Denpasar, I.B Alit Wiradana di Ruang Praja Utama Kantor Wali Kota Denpasar Jumat (5/8/2022)

Dalam kesempatan itu Sekretaris Daerah Kota Manad,o Dr Micler C. S. Lakat SH.,MH., juga ingin  mengetahui peran FKUB di Kota Denpasar dan bagaimana cara mensinergikan antara kemajuan teknologi, mengingat banyak orang asing namun budaya tetap menonjol. Bahkan ingin mengetahui sistem adat dan agama yang terkenal tersebut.

Baca Juga :  Triwulan I Tahun 2024, Total Penerimaan Pajak Daerah di Kota Denpasar Capai Rp262 Miliar

“Kami ingin mengetahui banyak terkait kehidupan toleransi di Kota Denpasar,” ungkapnya.

Sekda Kota Denpasar, I.B Alit Wiradana mengucapkan terima kasih kepada Pemerintah Kota Manado dan FKUB Kota Manado karena telah berkunjung ke Kota Denpasar. Menurutnya Keragaman umat beragama di Indonesia khususnya di Kota Denpasar merupakan suatu keniscayaan yang harus disyukuri dan dijaga. Keberagaman ini, apabila dirawat dengan pengetahuan dan toleransi, maka akan menjadi kekayaan yang luar biasa  terlebih lagi Kota Denpasar menjadi salah satu destinasi wisata.

Baca Juga :  Kelurahan Peguyangan Sinergikan Posyandu dan Giat Kelola Sampah Anorganik

Lebih lanjut ia mengatakan, sinergi budaya asing dengan budaya lokal di era globalisasi akan memberikan kekayaan dan keragaman dalam budaya.

Sedangkan keberadaan FKUB di Kota Denpasar dibantu oleh Majelis Agama yang ada di Kota Denpasar yang semua kembali kepada visi Kota Denpasar sebagai Kota Kreatif berbasis Budaya Menuju  Denpasar Maju.

“Dengan visi seperti itu kekuatan toleransi agama yang berbasis adat budaya agama menjadikan FKUB tidak lepas dari tatanan agama,” ungkap Alit Wiradana.

Ketua FKUB Kota Denpasar, Prof Dr. I Nyoman Budiana menambahkan, adat dan budaya tidak bisa dipisahkan di Bali. Di Bali ada 1.493 desa adat. Desa adat di Bali dengan adat dan budaya menjadikan kehidupan toleransi begitu tinggi dan memberikan satu nilai kehidupan dan tatanan adat budaya sehingga agama dan adat berjalan beriringan.(bpn)

Dapatkan berita terbaru dari Baliportalnews.com di Google News