Wabup Suiasa
Wabup Suiasa saat membuka kegiatan penanggulangan TBC melalui penguatan tim District Based Public-Private Mix (D-PPM) di Four Star By Trans Hotel, Renon Denpasar, Selasa (5/7/2022). Sumber Foto : Istimewa

BALIPORTALNEWS.COM, DENPASAR – Dinas Kesehatan Kabupaten Badung melaksanakan penanggulangan TBC melalui penguatan tim District Based Public-Private Mix (D-PPM), yang dibuka oleh bapak Wakil Bupati Badung, Ketut Suiasa, Selasa (5/7/2022) di Four Star By Trans Hotel, Renon Denpasar.

Kegiatan ini dikemas dalam bentuk diskusi antar para stakeholder, pakar dan organisasi profesi untuk menjaring ide dan gagasan demi kemajuan program penanggulangan TBC di Kabupaten Badung dan hadiri oleh TO PPM Dinkes Provinsi Bali, FE PPM Dinkes Kabupaten Badung, Perhimpunan Klinik dan Fasilitas Kesehatan Indonesia (PKFI), Perhimpunan Rumah Sakit Seluruh Indonesia (PERSI), Perwakilan Fasyankes Swasta, RSPTN Udayana, Siloam Hospital Bali, RSU Surya Husadha Nusa Dua, RSU Kasih Ibu Kedonganan, RS Bali Jimbaran, Klinik Sidhi Sai, Klinik Tunas Harapan, dan Klinik Kulhen), Perwakilan RSUD Mangusada, Ketua PPTI Cabang Badung, MK PPM Konsorsium Komunitas PB-STPI Provinsi Bali, Program & MEL Staff Kab. Badung, MK DPPM Kabupaten Badung, Koordinator Kader DPPM Badung, dengan tujuan melibatkan peran semua penyedia jasa layanan kesehatan baik pemerintah, swasta dan praktek mandiri agar berperan dalam pengendalian TBC di Kabupaten Badung.

Baca Juga :  Ciptakan Generasi Tangguh dan Mandiri, Disdikpora Badung Gelar Pelatihan Wirausaha Muda

Wakil Bupati Badung dalam sambutannya mengatakan, mengacu pada Global TB Report (GTR) tahun 2021, Indonesia merupakan negara ketiga dengan beban TBC tertinggi di dunia. Diestimasikan terdapat 824.000 kasus TBC baru pertahun dan notifikasi kasus TBC sebesar 384.025 kasus. Dengan begitu, masih terdapat sekitar 54% kasus TBC yang belum ternotifikasi.

“Kalau kita lihat di Kabupaten Badung di tahun 2021 hampir 1.000 tepatnya kisaran 984 kasus baru, dari kasus baru yang ternotifikasi sekitar 400 kasus itu artinya lebih dari 50% lebih yang belum ternotifikasi sesuai kondisi kasus TBC di Kabupaten Badung. Kondisi ini berisiko menjadi sumber penularan TBC maupun berisiko meningkatkan angka kematian. akibat TBC Ini menunjukkan tingginya prevalensi TBC dan angka penemuan yang masih rendah,”ungkapnya.

Baca Juga :  PJ Bupati Lihadnyana Harapkan RSIA Puri Bunda Berkontribusi Bangun SDM Buleleng

(Plt) Kepala Dinas (Kadis) Kesehatan Badung, I Wayan Darta menyampaikan Tujuan dari kegiatan ini adalah membangun pemahaman bersama antara tim komunitas SSR Konsorsium Komunitas Penabulu-STPI dengan Fasyankes Pemerintah dan Swasta yang sudah teridentifikasi, guna memberikan dukungan layanan bagi pasien TB, membangun dukungan dan koordinasi kegiatan dari tim DPPM (District Technical Team) Kabupaten Badung dan para pemangku kepentingan dalam kolaborasi antara komunitas dengan pelayanan pemerintah dan swasta, Membuat kesepakatan bersama alur kolaborasi komunitas dalam implementasi program kerja DPPM di tingkat kabupaten dan kemitraan antara SSR Komunitas dengan Pelayanan Kesehatan pemerintah dan swasta, Mengembangkan rencana operasional implementasi program kerja DPPM yang disusun bersama antara SSR dengan layanan kesehatan dan melibatkan para pemangku kepentingan yang terlibat.(bpn)

Dapatkan berita terbaru dari Baliportalnews.com di Google News