Korban KDRT
Ni Luh Arie Ratna Sukasari (Tengah) Srikandi Justice bersama DBB Foundation. Sumber Foto : aar/bpn

BALIPORTALNEWS.COM, DENPASAR – Maraknya Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT) di tengah pandemi Covid-19 lebih banyak disebabkan oleh faktor ekonomi dalam sebuah rumah tangga. Tidak seharusnya, keterpurukan ekonomi dijadikan alasan seseorang untuk melakukan tindak kekerasan dalam rumah tangga.

Hal tersebut disampaikan Ni Luh Arie Ratna Sukasari Bsc (Hons.), pendiri Srikandi Justice saat menggelar kegiatan sosial (charity) pada Sabtu (30/7/2022) kemarin, bertempat di Hatten Wines The Celladoor Sanur.

“Ini adalah kampanye anti Kekerasan Dalam Rumah Tangga untuk memutuskan mata rantai KDRT di Bali,” kata Ni Luh Arie Ratna Sukasari.

Charity bertemakan ‘Break The Silence, Stop The Violence’ dihadiri langsung Senator DPD RI Dapil Bali Shri I Gusti Ngurah Arya Wedakarna Mahendradatta Wedasteraputra Suyasa dan Ida Bagus Rai Budarsa, Owner Hatten Wine.

Baca Juga :  Kolaborasi Srikandi PLN–YBM PLN, Aktif Dukung Peningkatan Kapasitas UMKM di Bali

Melalui kegiatan sosial ini, Ni Luh Sari (panggilan akrab Ni Luh Arie Ratna Sukasari), ingin menyampaikan bahwa dirinya dan Srikandi Justice untuk membela nasib kaum hawa dan mencegah terjadinya kasus KDRT.

“Srikandi Justice bernaung dibawah Yayasan DBB (Duta Bina Bhuana) di Dalung, secara aktif melakukan edukasi kepada masyarakat luas yang antara lain diselenggarakan melalui seminar, workshop dan kegiatan sosial,” kata Ni Luh Sari.

Srikandi Justice yang didirikan pada Oktober 2021 lalu kata wanita kelahiran Yogyakarta, 10 April 1976 ini, akan mendukung sepenuhnya program-program pemerintah tentang pentingnya membentuk sebuah keluarga yang harmonis, tanpa adanya suatu tindak kekerasan.

Sementara itu, Owner Hatten Wine, Ida Bagus Rai Budarsa saat ditemui disela-sela kegiatan menyampaikan apresiasinya kepada Srikandi Justice yang berkomitmen menjadi jembatan penghubung bagi masyarakat yang mengalami KDRT.

“Kami sangat mengapresiasi kegiatan ini. KDRT ditengah Pandemi Covid-19 seperti saat ini seharusnya bisa di kendalikan dan tidak semestinya terjadi,” kata Rai Budarsa.

Rai Budarsa juga menyampaikan, perusahaan yang dipimpinnya juga menanamkan nilai-nilai kemanusiaan yaitu saling hormat-menghormati. Menurutnya, apabila sikap saling hormat-menghormati diimplementasikan maka, kekerasan dan kesenjangan antar karyawan tidak terjadi. (bpn)

Dapatkan berita terbaru dari Baliportalnews.com di Google News