Kompor Induksi
PLN Siapkan Skema Lanjutan Percepatan Program Kompor Induksi. Sumber Foto : Istimewa

BALIPORTALNEWS.COM, DENPASAR – Suksesnya program konversi 1.000 pengguna kompor induksi yang menyasar warga Denpasar, direncanakan untuk dapat berlanjut di kabupaten-kabupaten lain.

General Manager PT PLN (Persero) Unit Induk Distribusi Bali, I Wayan Udayana dalam pemaparannya mengenai perkembangan pilot project konversi kompor induksi kepada Direktur Pembinaan Pengusahaan Ketenagalistrikan Kementerian ESDM Jisman P. Hutajulu, Senin (25/7/2022), menjelaskan dari Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) yang menjadi sumber data awal pemilihan calon kelompok penerima manfaat (CKPM) program ini, diproyeksikan akan menetapkan 4 kabupaten lainnya yakni Kabupaten Badung, Kabupaten Tabanan, Kabupaten Singaraja, dan Kabupaten Gianyar dengan total CKPM mencapai 10.000 pelanggan.

“Penerimaan masyarakat terhadap kompor induksi cukup baik, dan dari testimoni pengguna mengungkapkan kenyamanan menggunakan kompor induksi, untuk itu kami siap untuk melanjutkan program ini menyasar kabupaten lainnya,” kata Udayana.

Ia juga menyampaikan monitoring dan evaluasi selama kegiatan dapat menjadi masukan untuk perbaikan pada program lanjutan.

Baca Juga :  Wali Kota Jaya Negara Terima Kunjungan Pihak Kemenlu RI, Bahas Peluang Sister City Kota Denpasar Dengan Kota Zadar, Kroasia

Direktur Pembinaan Pengusahaan Ketenagalistrikan Kementerian ESDM Jisman P. Hutajulu mengapresiasi langkah cepat PLN dalam merealisasikan konversi kompor LPG ke kompor induksi ini. Ia menilai, program ini merupakan wujud kontribusi PLN dalam menjalankan program pemerintah untuk mengurangi impor gas LPG.

“Kita harus turut mendukung dan mensukseskan program pemerintah konversi kompor LPG ke kompor induksi. Karena dengan ini PLN turut ambil bagian dalam peralihan penggunaan energi impor menjadi energi dalam negeri dengan mengurangi impor gas LPG,” ujar Jisman.

Baca Juga :  Semarak Ramadhan, Rohis Astra Motor Bali Gelar Buka Puasa Penuh Kebahagiaan Bersama Anak Yatim

Ia turut menekankan pentingnya sosialisasi kepada masyarakat dengan membuat modul yang mudah dimengerti agar pelanggan semakin yakin akan keamanan kompor induksi.

“Sosialisasi harus terus dilakukan, dengan membuat modul, atau media lainnya seperti video yang mampu menjelaskan secara praktis sehingga masyarakat tahu dan yakin kompor induksi itu aman, jika disentuh tidak panas, dan pengeluaran juga tidak mahal,” ungkap Jisman.

Selain itu, ia juga menambahkan bahwa masyarakat juga harus diberi penjelasan bahwa penggunaan kompor induksi tidak akan mengganggu kapasitas listrik di rumah.

Baca Juga :  NURULS, Tips Berbelok di Persimpangan untuk Wanita Agar Selalu #Cari_Aman

Usai pemaparan, PLN bersama Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan melakukan kunjungan kepada pelanggan untuk mengetahui fakta di lapangan.

Salah satu pengguna Made Sutiani (45) menyampaikan suka citanya setelah 2 minggu menggunakan kompor induksi.

“Sudah 2 minggu pakai kompor induksi, betul–betul nyaman, bersih, dan tidak takut panas karena tidak ada api,” ungkapnya.

Sutiani juga menjelaskan alat–alat memasak yang diberikan saat ini sudah ia manfaatkan dengan baik untuk menanak nasi, menggoreng lauk dan maupun memasak sayur. Nantinya ia akan membandingkan pengeluaran listrik akhir bulan ini dibandingkan dengan bulan sebelumnya.

“Masak sekarang bisa lebih cepat, karena pakai kompor induksi, panasnya lebih cepat,” tutupnya.(bpn)

Dapatkan berita terbaru dari Baliportalnews.com di Google News