Jaya Negara
Jaya Negara Buka ‘Konseling Pra Perkawinan Hindu’ Harapkan Calon Pengantin Menjadi Pasangan Sukhinah Bhawantu. Sumber Foto : Istimewa

BALIPORTALNEWS.COM, DENPASAR – WHDI Kota Denpasar bersinergi dengan Yayasan Sarwa Sukhinah Bhawantu menggelar Konseling Pra Perkawinan Hindu bagi calon pengantin di Taman Inspirasi Muntig Siokan Jumat (24/6/2022). Acara ini dibuka secara resmi Wali Kota Denpasar, I.G.N Jaya Negara di dampingi Ketua Wanita Hindu Dharma Indonesia (WHDI) Kota Denpasar, Ny. Sagung Antari Jaya Negara ditandai dengan pengalungan tanda peserta.

Wali Kota Denpasar, I.G.N Jaya Negara mengatakan, remaja merupakan individu-individu calon pengantin yang akan membangun keluarga dan calon orang tua bagi anak-anak yang dilahirkan. Sehingga perlu disiapkan agar memiliki perencanaan dan kesiapan agar memiliki perencanaan dan kesiapan berkeluarga. Kesiapan berkeluarga merupakan salah satu kunci terbangunnya ketahanan keluarga dan keluarga-keluarga yang berkualitas.

“Dengan kesiapan yang matang nantinya diharapkan mampu melahirkan generasi yang juga berkualitas,” kata Jaya Negara.

Selain itu Calon pengantin yang akan menikah perlu mempersiapkan kondisi kesehatannya agar dapat menjalankan kehamilan sehat sehingga dapat melahirkan generasi penerus yang sehat dan menciptakan keluarga yang sejahtera dan berkualitas.

Baca Juga :  MK Tolak Gugatan Pilpres, De Gadjah : Sudah Kehendak Rakyat

“Oleh karena itu konseling pra perkawinan menuju keluarga sukhinah bagi calon pengantin tetap diberikan dengan tetap menerapkan protokol pencegahan dan penularan Covid-19 melalui adaptasi kebiasaan baru,” katanya.

Lebih lanjut dikatakan Konseling Pra Perkawinan menuju keluarga Sukhinah Bagi calon pengantin yang telah direncanakan bisa menurunkan angka kematian ibu (AKI) dan angka kematian bayi (AKB), persoalan gagal tumbuh pada anak (stunting) yang menjadi tantangan dalam pembangunan manusia Indonesia yang berkualitas. Dengan konseling pra perkawinan ini diharapkan bisa menambah pengetahuan dan pemahaman calon pengantin untuk merencanakan kehamilan, menjaga jarak kehamilan yang juga menentukan kualitas anak.

“Yang terpenting setelah mengikuti pra perkawinan ini jangan sampai saat perkawinan terjadi pasanganya berbeda,” katanya.

Ketua Yayasan Sarwa Sukhinah Bhawantu, Dr. Ida Ayu Alit Maharatni S.P.Si, M.Si mengatakan, Konseling Pra Perkawinana Hindu diikuti sebanyak 8 pasang calon pengantin,  dari sebelumnya sosialisasi diikuti sebanyak 40 pasang dari 4 kecamatan se-Kota Denpasar. Acara berlangsung selama tiga hari  yakni sampai Hari Minggu mendatang.

Baca Juga :  Pj Gubernur Bali Pimpin Apel Gelar Pasukan Ketupat Agung

Menurutnya Konseling Pra Perkawinan ini menggunakan 5 modul untuk mengantarkan mereka untuk siap melanjutkan ke jenjang grahasta. Pertama mereka belajar adat budaya sekaligus agama, selama pelatihan materi diberikan hanya 30% dan 70% lagi adalah praktek. Seperti dasar-dasar mereka masuk menjadi wanita Hindu Bali ke banjar, mendapatkan pelatihan membuat canang sederhana. Kemudian laki-laki mengulat klakat, ngebet sate dan lain-lain.

“Kami juga memberikan modul psikologi tentang perubahan identitas mereka adaptasi terhadap lingkungan baru setelah perkawinan saling mengerti saling menerima dan saling siap atas kekurangan dan kelebihan pasangan,” ujarnya.

Selain itu pihaknya juga menyampaikan kepada peserta untuk bisa  siap finansial menjadi orang tua. Tidak hanya itu mereka juga diberikan pembekalan tentang hukum, karena bagaimana juga perkawinan adalah perbuatan hukum. Sehingga suami atau istri menghargai hukuman sehingga tidak terjadi kekerasan rumah tangga dan kekerasan psikologis dan kekerasan pada anak.

Baca Juga :  Sekda Alit Wiradana Hadiri FGD BPJS Ketenagakerjaan, Bahas Perlindungan Terhadap Pekerja Rentan di Kota Denpasar

“Kita berikan rambu-rambu agar peserta mengerti mana batasan batasan hal yang disebut menasehati dan mana masuk kategori kekerasan,” jelasnya.

Terkait dengan kesehatan reproduksi pihaknya bekerjasama dengan Puskesmas II Denpasar Barat untuk melakukan scanning Calon Pengantin. Tidak hanya itu calon pengantin juga harus datang ke Puskesmas untuk melakukan pemeriksaan IMS dan HIV.

Acara ini juga mendatangkan Dokter Kandungan untuk wanita dan Dokter Andrologi untuk laki laki sehingga memiliki bekal dan menjaga kesehatan reproduksi. Untuk kelancaran acara ini pihaknya juga dibantu oleh Universitas Hindu Negeri terkait agama, Ikatan Dokter Indonesia, Himpunan Psikologi Indonesia dan beberapa pengacara.

Alit Maharatni menambahkan setelah mengikuti konseling ini peserta akan mendapatkan bonus berupa prewedding yang disponsori oleh Salon Agung. Dengan mengikuti konseling ini ia berharap mereka mendapatkan bekal hal-hal untuk menghadapi masalah. Mereka menjadi pasangan dan orang tua kompak sehingga  tercipta anak yang suputra Sukhinah Bhawantu bahagia dan sejahtera.(bpn)

Dapatkan berita terbaru dari Baliportalnews.com di Google News