RSUD Bali Mandara
Gubernur Wayan Koster Resmikan Gedung Layanan Kanker Terpadu di RSUD Bali Mandara. Sumber Foto : Istimewa

BALIPORTALNEWS.COM, DENPASAR – Gubernur Bali, Wayan Koster secara resmi membuka Pelayanan Kanker Terpadu di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Bali Mandara pada, Selasa (31/5/2022) di Sanur, Denpasar dengan memiliki layanan kedokteran nuklir satu- satunya di Bali dan di Indonesia Timur.

Dalam acara peresmian tersebut, turut juga dihadiri oleh Kepala Inspektorat Provinsi Bali, Wayan Sugiada, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Bali, dr. I Nyoman Gede Anom, Plt. Dirut RSBM, dr. Ketut Suarjaya, Kepala RS Mata, Kepala Rumah Sakit Jiwa Provinsi Bali, hingga Kementrian Kesehatan RI.

Gedung Layanan Kanker Terpadu merupakan salah satu program prioritas di bidang kesehatan Gubernur Bali, Wayan Koster sebagai pelaksanaan visi pembangunan Bali yakni, Nangun Sat Kerthi Loka Bali melalui Pola Pembangunan Semesta Berencana menuju Bali Era Baru.

Kata Wayan Koster, kita harus memiliki layanan kesehatan yang baik untuk masyarakat Bali dan saya akan terus mendorong peningkatan pelayanan kesehatan di rumah sakit mulai dari rumah sakit milik Pemerintah Pusat, milik Pemerintah Provinsi dan Pemerintah Kabupaten/Kota dengan memiliki target ter-akreditasi minimun B.

“Kalau bisa semuanya A,” kata Gubernur Bali asal Desa Sembiran, Buleleng ini seraya mencatat untuk RSUD Bali Mandara, Rumah Sakit Mata, dan Rumah Sakit Jiwa Provinsi Bali sudah ter-akreditasi A.

Lebih lanjut orang nomor satu di Pemprov Bali ini menyatakan Bali harus menjadi daerah yang memiliki standar kesehatan yang bagus dan juga dilengkapi dengan sarana serta prasarana yang berkualitas lengkap berupa tenaga medis dan non medisnya.

Baca Juga :  Dukung Puteri Bali, Ida Mahendra Jaya Turut Nobar Grand Final Puteri Indonesia 2024

“Sudah dirancang Sistem Aplikasi Integrasi Seluruh Layanan Fasilitas Kesehatan di Rumah Sakit Pemerintah Daerah, maupun Rumah Sakit Swasta. Jangan sendiri – sendiri, Bali ini wilayahnya kecil cuma 9 Kabupaten/Kota. Jadi harus diintegrasikan seluruhnya dengan sistem aplikasi, sehingga orang akan mudah mengaksesnya dari manapun, kapanpun sehingga dengan adanya aplikasi tersebut kita mengetahui berapa jumlah Dokter Spesialis, Dokter Umum, kemudian layanannya apa saja yang ada, hingga jam buka praktek di seluruh Rumah Sakit di Pulau Bali juga bisa diketahui oleh masyarakat, sehingga tidak perlu lagi ngantre lama-lama di Rumah Sakit,” jelas mantan Anggota DPR RI 3 Periode dari Fraksi PDI Perjuangan ini sembari menegaskan sistem aplikasi tersebut dikenal dengan sebutan Sistem Informasi Kesehatan Krama Bali Sejahtera (SIK-KBS) yang terintegrasi dengan Sistem Antrean dan Riwayat Kesehatan Individu, untuk itu saya harapkan betu –betul dipastikan berjalan dengan baik secara integrasi. Selain Krama Bali, Wisatawan Mancanegara (Wisman) dan Wisatawan Domestik (Wisdom) juga bisa memanfaatkan pelayanan kesehatan ini.

Oleh karena itu, Gubernur Bali meminta standar pelayanan kesehatan di Rumah Sakit harus terus dinaikkan, supaya menjadi Rumah Sakit berkelas.

Baca Juga :  DTIK Fest 2024: Perpaduan Edukasi Digital, Kreativitas UMKM, dan Hiburan

“PR untuk Bapak Kadiskes Bali agar RSUD Bali Mandara dan RS Mata harus menjadi rumah sakit berkelas dunia bersinergi dengan ahli–ahli dari Bali, dan untuk Alat Kesehatannya (Alkes, red) sudah saya minta Bapak Menteri Kesehatan RI untuk membantunya,” kata Wayan Koster sembari mengatakan saya sudah telepon Bapak Menkes RI dan beliau OK, cuma sedang dipertimbangkan apakah satu kali langsung atau bertahap diberikan bantuannya.

Gubernur Bali berharap Rumah Sakit ini terus ditingkatkan pelayanannya dalam rangka mendukung kepariwisataan kita di Bali, yaitu pariwisata yang berbasis pada layanan kesehatan.

“Kalau Rumah Sakit ini sudah world class, maka akan mengurangi orang yang berobat keluar negeri. Jadi kita sangat mengiginkan Bali memiliki layanan kesehatan yang bisa memenuhi standar layanan kesehatan para Wisman,” tegas Gubernur Bali jebolan ITB ini seraya mengatakan arah kita kesana Pak Kadiskes, jadi jangan begini–begini aja.

Mengakhiri sambutannya, Gubernur Bali, Wayan Koster menyatakan RSUD Bali Mandara adalah salah satu fasilitas yang dibangun oleh Gubernur Bali terdahulu, Bapak Made Mangku Pastika yang saya lihat ini program bagus.

“Karena bagus, saya evaluasi untuk ditingkatkan dan dibenahi agar semakin berkualitas, itulah sebabnya saya semangat melengkapi RSUD Bali Mandara ini dengan Layanan Kanker Terpadu,” pungkas Ketua DPD PDI Perjuangan Provinsi Bali ini yang disambut tepuk tangan.

Baca Juga :  Aplikasi Media Tiga Dimensi Organ Pencernaan Muncul dari Kolaborasi Mahasiswa dan SMP Sapta Andika Denpasar

Sementara Plt. Dirut RSUD Bali Mandara, dr. Ketut Suarjaya melaporkan Gedung Layanan Kanker Terpadu telah dibangun sejak tahun 2018-2019 dengan dana sepenuhnya berasal dari APBD Semesta Berencana Provinsi Bali. Gedung Layanan Kanker Terpadu ini mencakup diagnosis, kemoterapi dan layanan kedokteran nuklir, dimana layanan kedokteran nuklir ini merupakan satu-satunya di Bali dan di Indonesia Timur.

Untuk pembangunan Gedung Layanan Kanker Terpadu, kata dr. Ketut Suarjaya terdiri dari dua tahap, yakni tahap pertama di Tahun 2019 sudah selesai, dan di Tahun 2020 tahap kedua akan dilanjutkan, namun karena pandemi tahap kedua ditunda pembangunannya. Sehingga nanti dengan memanfaatkan dana Badan Layanan Umum Daerah (BLUD), pembangunan ini akan dilanjutkan mulai di anggaran perubahan Tahun 2022 dengan total investasi untuk bangunan Rp81,2 miliar.

“Sedangkan alat kesehatannya yang telah terseting saat ini berupa Magnetic Resonance Imaging (MRI), alat Radioterapi Linac, City simulator dan alat medis lainnya sejumlah Rp56,3 miliar,” jelas mantan Kadis Kesehatan Provinsi Bali ini seraya menyebut saat ini RSUD Bali Mandara tengah menyiapkan penambahan ruangan khusus radioterapi dan kedokteran nuklir dan sedang diusulkan ke Kementerian Kesehatan melalui dana PEN.(bpn)

Dapatkan berita terbaru dari Baliportalnews.com di Google News