BALIPORTALNEWS.COM, BADUNG – Gria Agung Pasek Giri Kusuma Jati terletak di Banjar Bukian, Desa Pelaga, Kecamatan Petang, Kabupaten Badung akan menyelenggarakan upacara metatah (mesangih) massal pada Jumat (29/7/2022) mendatang.
Gria Agung Pasek Giri Kusuma Jati berada dekat dengan Pura Pucak Mangu, air terjun, agro wisata, kebun bunga dan jembatan Tukad Bangkung yang merupakan jembatan tertinggi di asia. Suasana alam yang indah dengan pemandangan lembah dan pohon-pohon tropis yang masih asri.
Menurut sulinggih Ida Pandita Mpu Siwa Lingga Widya Parama Santika, metatah (mesangih) wajib dilaksanakan oleh umat Hindu. Adapun maknanya adalah untuk mengurangi atau mengendalikan enam musuh dalam diri, yang disebut sad ripu.
“Ternyata, banyak sekali umat Hindu yang belum melaksanakan upacara metatah (mesangih). Selain mengeluarkan biaya banyak, bisa menghabiskan uang puluhan hingga ratusan juta, apabila dilaksanakan secara pribadi,” ujarnya.
Kesibukan bekerja sebagai pegawai negeri sipil, dokter, guru, dosen, karyawan swasta, peternak, hingga petani juga demikian, tidak bisa meninggalkan sawah atau kebunnya dengan waktu cukup lama karena harus membuat sarana upakara mesangih.
“Untuk meringankan beban biaya dan upakara, Gria Agung Pasek Giri Kusuma Jati akan melaksanakan upacara metatah massal. Upacara dilakukan dengan banten sesuai dengan sastra dan tradisi, dan tidak mengurangi makna,” tutup Ida Pandita Mpu Siwa Lingga Widya Parama Santika.
Upacara madengen-dengen yang dirangkaian dengan upacara menek kelih, ngekeb dan mesangih dilaksanakan pada Jumat, 29 Juli 2022 pukul 06.00 WITA. Semua perlengkapan dan keperluan mesangih, seperti: sulinggih, banten, ponjen, alat-alat mesangih, dan lain-lain, disediakan panitia.
Peserta hanya membawa tirta merajan, peralatan pribadi (pakaian putih kuning). Peralatan sembahyang. Untuk informasi lengkap dan pendaftaran bisa langsung datang ke Gria Agung Pasek Giri Kusuma Jati.(*/bpn)
