Pedetan
Produsen Pedetan di Jembrana Diajak Kembangkan Variasi Produk. Sumber Foto : Istimewa

BALIPORTALNEWS.COM, BADUNG – Produsen pedetan di Kabupaten Jembrana diajak untuk mulai mengembangkan variasi produk guna menarik minat konsumen. Variasi produk pedeten yang merupakan produk olahan ikan lemuru kering dengan bumbu Bali yang dianjurkan yaitu dari segi pilihan rasa dan pengemasan produk.

“Kita harapkan ada pilihan rasa sehingga konsumen bisa memilih sesuai dengan kesukaan mereka. Contoh ada varian, pedetan lemuru original, pedetan lemuru balado, pedetan lemuru pedas manis, pedetan layur, pedetan tamban, pindang tongkol, pindang lemuru, pindang cakalang,” kata Ketua Tim Program Pengabdian Masyarakat (PKM), Fakultas Pertanian, Universitas Warmadewa, Dr. Ni Made Ayu Suardani Singapurwa, STP., M.Si., dí sela-sela memberikan penyuluhan dan pendampingan pada Kelompok Mina Sari Sejahtera, Desa Perancak Kecamatan Jembrana pada Jumat (20/5/2022).

Baca Juga :  Bupati Tamba Lantik Belasan Pejabat di Lingkungan Pemkab Jembrana

Ayu Suardani yang didampingi anggota tim Ir. I Putu Candra, MP, Ir. I Nyoman Rudianta, M.Agb, dan Ir. Ni Komang Armaeni, ST., MT menyebutkan hambatan lainnya para produsen pedetan selama ini cenderung masalah pengelolaan produksi dan pemasaran. Para produsen memerlukan teknologi tepat guna dalam pengolahan produk pengolahan ikan, pengetahuan mengenai cara pengolahan yang baik, sanitasi dan higiene pengolahan, penyimpanan dan pengemasan, pemasaran, serta manajemen usaha.

Menurutnya, proses pengolahan hasil perikanan yang beragam pada tiap desa menjadikan ciri khas tersendiri bagi desa penghasil. Hal tersebut juga mempengaruhi adanya kualitas dan keamanan pangan yang berbeda. Dampaknya produk yang dihasilkan tidak seragam secara kuantitatif maupun kualitatif, dengan daya awet yang bervariasi sehingga sulit untuk distandarisasikan.

Baca Juga :  Rapat Paripurna DPRD Jembrana, Bupati Tamba Tanggapi Catatan Dewan

“Oleh karena itu perlu pengembangan pengolahan tradisional dengan beberapa upaya perbaikan dengan penerapan kelayakan dasar pada pengolahan pangan. Aspek manajemen mutu dan keamanan bahan baku dan produk perlu dikaji untuk pengembangan usaha, dan pengembangan pemasaran produk,” ujar Ayu Suardani yang juga merupakan Kaprodi Ilmu Teknologi Pangan, Fakultas Pertanian, Unwar.

Ayu Suardani menyebutkan jika pengolahan ikan secara tradisional memiliki prospek dan peluang pengembangan yang semakin baik. Pengolahan ikan secara tradisional cenderung sangat kompleks dan lebih banyak didasarkan pada konsepsi yang diwariskan secara turun temurun.

Baca Juga :  Wabup Ipat Sampaikan Jawaban Bupati atas Pandangan Umum Fraksi DPRD Jembrana

Terdapat beberapa kelompok pengolah hasil perikanan yang ada di Kabupaten Jembrana, salah satunya ada di desa Perancak. Kelompok pengolah ikan Mina Sari Sejahtera yang ada di Desa Perancak Kecamatan Perancak Kabupaten Jembrana, diketuai oleh Ni Wayan Darwati, terbentuk pada tahun 2019 dengan jumlah anggota sebanyak 10 orang. Kelompok ini memproduksi rata-rata 25-50 kg ikan mentah per hari, dengan omzet Rp. 250.000 – Rp. 500.000 per hari. Kelompok ini sudah memiliki pembukuan sederhana untuk mencatat keuangan dan kegiatan simpan pinjam anggota kelompok. Hasil olahan ikan yang telah diproduksi biasanya dipasarkan ke pasar-pasar di sekitar desa, sampai ke Kecamatan Negara.(*/bpn)

Dapatkan berita terbaru dari Baliportalnews.com di Google News