Bank Sampah
Kelurahan Tonja Memiliki Dua Bank Sampah, Mampu Serap Sampah 500-700 Kg. Sumber Foto : Istimewa

BALIPORTALNEWS.COM, DENPASAR – Dalam upaya mengatasi permasalahan sampah dan membiasakan warganya dalam memilah sampah Kelurahan Tonja saat ini memiliki dua Bank Sampah yakni Bank Sampah Tatasan Kaja dan Bank Sampah Tegeh Sari.

Bank Sampah ini dibentuk disamping untuk mengurangi volume sampah yang dibuang juga dapat memberikan manfaat ekonomi bagi masyarakat, karena beberapa jenis sampah an organik seperti plastik, kaleng dan besi bisa di daur ulang dan bisa dijual di Bank Sampah. Bank Sampah di Kelurahan Tonja sudah ditetapkan dalam SK oleh Wali Kota Denpasar. Hal ini disampaikan Lurah Tonja, Made Sunantra saat di wawancara, Rabu (4/5/2022).

Baca Juga :  Jadi Alternatif Lembaga PAUD, Layanan SI PRIMA E-Rapor Tunjukkan Komitmen Jangka Panjang

Lebih lanjut ia mengatakan, keberadaan Bank Sampah di Kelurahan Tonja tentunya sangat efektif dalam mengatasi masalah permasalahan sampah. Khususnya di Banjar Tegeh Sari ada perarem atau peraturan yang dibuat untuk pemilahan sampahnya.

“Dengan cara itu maka akan bisa mempercepat mengatasi permasalahan sampah,” katanya.

Menurutnya  mekanisme yang diterapkan di Bank Sampah adalah warga datang ke Bank Sampah dengan membawa sampah. Setelah itu ditimbang dan di cek sampahnya sesuai dengan jenisnya dicatat di buku tabungan jumlah sampah yang dibawa.

Setiap Bank Sampah bisa menampung sampah 500 sampai 700 kg setiap kegiatan atau setiap Minggu. Sampah yang dibawa masyarakat dibayar sesuai dengan kualitas sampahnya. Seperti kardus bisa per 1 kg seharga Rp3.000.

Baca Juga :  Jelang Hari Raya Nyepi, Pemkot Denpasar dan Pelindo Serahkan Paket Sembako di Kelurahan Serangan

Sementara Kepala UPT Pengelolaan Sampah DLHK Kota Denpasar, I Gusti Ngurah Gde Budhita  menambahkan, sesuai dengan Penetapan Wali Kota tahun 2022  ada sebanyak 317 bank sampah. Secara umum sistem kerjanya ada per minggu, dua minggu dan ada sebulan sekali.

“Yang menentukan adalah pengurusnya di masing-masing banjar. Karena setiap banjar biasa ada pengurusnya misalnya Kelian atau yang ditunjuk menjadi ketua,” katanya.

Lebih lanjut Ngurah Budhita mengatakan sebelum sampah di bawa ke Bank Sampah tentunya sudah dilakukan pemilihan sesuai dengan jenis sampahnya, seperti botol, karton, plastik dan lain sebagainya. Setelah jadwal telah ditentukan nanti Bank Sampah Induk akan mengambilnya barangnya. Bahkan ada juga yang membawa pengepul langsung. Jadi mereka tidak setiap hari buka, dan mereka meng khusus untuk sampah yang keluar dari rumah tangga dan tidak mengambil dijalan.

Baca Juga :  Survei Konsumen Bali Februari 2024: Optimisme Konsumen di Bali Meningkat

“Dengan adanya Bank Sampah ini juga membantu mengurangi volume sampah yang di buang ke TPA Suwung disamping dapat menghasilkan uang,” imbuhnya.(bpn)

Dapatkan berita terbaru dari Baliportalnews.com di Google News