Jembatan Syarif Tua
Dua Kampung Loloan Gelar Silaturahmi Diatas Jembatan Syarif Tua. Sumber Foto : Istimewa

BALIPORTALNEWS.COM, JEMBRANA – Pemuda kampung loloan yang berasal dari Kelurahan Loloan Barat dan kelurahan Loloan Timur Kecamatan Negara menggelar silaturahmi dengan cara unik dan berbeda. Pertama kalinya, Sabtu (21/5/2022), digelar silaturahmi untuk merayakan hari raya Idul Fitri 1443 H  yang dilaksanakan tepat diatas Jembatan bersejarah syarif tua.

Selama ini,  Jembatan tersebut sebagai penghubung dua kampung loloan  yang dibelah aliran sungai Ijogading . Silaturahmi melibatkan pemuda, masyarakat, tokoh Loloan barat dan Loloan Timur, serta perwakilan tokoh  lintas agama. Hadir langsung Bupati Jembrana, I Nengah Tamba bersama Kapolres Jembrana, AKBP I Dewa Gde Juliana serta  jajaran Forkopimda Jembrana.

Prosesi silaturahmi diawali saat kedatangan Bupati Jembrana disambut penampilan seni budaya Kampung Melayu Loloan (Pencak Silat, Hadrah, dan Ambur Salim). Sebagai bagian dari  tradisi masyarakat melalu,  Bupati sempat berbalas pantun dengan pemuda loloan, bentuk  sambutan selamat datang.

Mewakili pemuda kelurahan Loloan Barat dan Loloan Timur, Galih Firmansyah mengatakan  momen silaturahmi ini sebagai  tonggak awal silaturahmi antar dua loloan dengan masyarakat dan Pemerintah Kabupaten Jembrana.

Baca Juga :  Sampaikan Duka Mendalam, Bupati Tamba Hadiri Pelebon Putra Kedua Wabup Jembrana

Ia berharap kegiatan seperti ini bisa dilaksanakan berkelanjutan dan diberikan dukungan  oleh Pemkab Jembrana.

“Ini pertama kali digelar, atas prakarsa dan ide bupati Jembrana serta  didukung penuh dalam pelaksanaannya. Kegiatan Ini wujud silahturahmi dan meneguhkan rasa toleransi antar umat beragama. Kami juga undang tokoh lintas agama,“ terangnya .

Galih juga menambahkan, melalui kegiatan ini bisa mempertunjukkan khazanah seni budaya dan kuliner khas kampung melayu loloan yang dikemas dalam wadah kegiatan halal bihalal. Kepada tamu dan undangan yang hadir disuguhkan berbagai menu khas loloan sebagai sajian utama. Mulai dari Nasi Tepengan Pelecing Ayam Kampung (Pelecing Kuah dan Pelecing Kering), Nasi Cengkaruk, Nasi Lemak, Nasi Selametan, Jaje Puli (Olahan Nasi Putih yang di sajikan bersama kirip dan parutan kelapa).

“Selain kuliner tadi , kami juga berkesempatan menunjukkan khazanah budaya kampung melayu Loloan dengan menampilkan pencak silat, hadrah, pantun melayu dan tradisi ambur salim,“ jelasnya.

Sementara Bupati Jembrana, I Nengah Tamba memaknai kegiatan hari ini sebagai rasa syukur di Jembrana untuk menjaga kerukunan, rasa aman dan kesatuan dan persatuan yang sudah terjalin dengan baik. Karena itu Ia merasa berbangga atas peran serta pemuda loloan , terlebih silaturahmi baru kali pertama, di atas jembatan bersejarah syarif tua.

“Tempat  ini sangat bersejarah karena berada diatas aliran sungai Ijogading. Sungai perlintasan masuknya sejarah islam ke Jembrana. Pesannya, bagaimana kita bisa memaknai sekaligus menjaga bagaimana nilai nilai ajaran leleuhur, harmonisasi, menjadi kearifan lokal di Jembrana. Tentunya kami akan ulang kembali kegiatan ini, dikemas dengan atrksi yang lebih semarak,” kata Tamba.

Ia berharap dalam penyelenggaran berikutnya bisa mengemas atraksi lebih banyak lagi agar lebih semarak . Karena menurutnya loloan sangat kaya akan budaya.

Baca Juga :  Pastikan THR dan Gaji Ke-13 Cair 100 Persen, Bupati Tamba Ajak Pegawai Kerja Keras

“Saya yakin masih banyak lagi yang bisa ditampilkan karena masih banyak budaya loloan yang terpendam disini . Jangan sampai warisan budaya ini musnah,“ paparnya.

Bupati asal Desa Kaliakah ini berkeinginan membangun satu rumah panggung di Loloan. Fungsinya sebagai pusat budaya kedua kampung loloan.

“Selain untuk menjaga warisan budaya loloan agar tetap lestari , tempat itu nati bisa dimanfaatkan sebagai tempat kreatifitas budaya. Kami bersama jajaran tengah merancang hal itu,“ ucap Bupati.

Selain atraksi budaya, silaturahmi loloan kali ini juga diisi dengan deklarasi dan penandatanganan tri kerukunan umat beragama. Deklarasi bentuk komitmen dari pemuda loloan untuk menjaga wilayahnya dari bahaya terorisme/bahaya laten  serta komitmen mendukung  keutuhan NKRI. Acara ditutup dengan Ngampar atau Makan Bersama dengan menu Nasi Pelecing Ayam Kampung yang merupakan kuliner khas loloan.(bpn)

Dapatkan berita terbaru dari Baliportalnews.com di Google News