Gelar Doktor
Teliti Partisipasi Masyarakat Adat dalam Pembangunan Pariwisata di Jimbaran, Agung Prianta Raih Gelar Doktor. Sumber Foto : Istimewa

BALIPORTALNEWS.COM, DENPASAR – Fakultas Pariwisata Unud kembali menggelar Sidang Ujian Terbuka Promosi Doktor dengan promovendus Putu Agung Prianta yang digelar secara daring via Webex Meeting, Jumat (25/3/2022).

Sidang dipimpin oleh Dr. I Wayan Suardana, SST.Par., M.Par., dan sebagai Dewan Penguji diantaranya Prof. Dr. I Komang Gde Bendesa, M.A.D.E. (Promotor); Prof. Dr. Made Budiarsa, M.A. (Kopromotor 1); Dr. Putu Saroyini P., SE., MM., Ak. (Kopromotor 2); Prof. Dr. Ir. I Gede Pitana, M.Sc., Prof. Dr. I Nyoman Darma Putra, M.Sc., Prof. Dr. Ir. Syamsul Alam Paturusi, MSP., Dr. Ir. A.A.P. Agung Suryawan Wiranatha, M.Sc., dan Prof. Dr. Ir. Sulistyawati, M.S., M.M., M. Mis., D.Th., Ph.D., D.Ag.

Di hadapan dewan penguji, promovendus mempertahanakn disertasi berjudul Partisipasi Masyarakat Adat Dalam Pembangunan Pariwisata di Jimbaran.

Hasil penelitian menunjukkan sejarah perkembangan pariwisata Jimbaran berawal dari desa nelayan sederhana, karena kondisi pantainya yang indah maka banyak investor mulai menanamkan modalnya, dan partisipasi aktif masyarakat adat sudah dimulai sejak awal  berkembangnya pariwisata di Jimbaran.

Baca Juga :  Honda Community Bikers Soleh Saling Berbagi Kebaikan Bersama HCB

Meningkatnya kunjungan wisatawan ke pantai menginspirasi masyarakat adat membangun warung-warung kecil yang kemudian berkembang menjadi warung makanan dengan menu ikan bakar khas Jimbaran, dibantu pemerintah daerah melalui Dinas Perikanan Kabupaten Badung akhirnya membentuk Café 9 dan Café 19.

“Temuan penelitian juga mengonfirmasi tingkat partisipasi yang terjadi di Jimbaran sebagai mobilisasi mandiri,” jelas Agung Prianta.

Dalam strategi menuju pariwisata berkelanjutan, masyarakat adat Jimbaran melakukan rencana Penataan Pantai Jimbaran ke dalam Empat Zona Peruntukan, yaitu zona ritual (tempat suci), zona kedua (bangsal jukung), zona ketiga (café & toko), dan zona keempat (area publik). Rencana selanjutnya adalah membangun Monumen Bom Bali II lengkap dengan stage cak kolosal, toko cinderamata, dan parkir, membuat LPK untuk meningkatkan skill SDM pariwisata serta membangun tempat pembakaran sampah yang ramah polusi.

Kebaruan penelitian menemukan adanya anomali teori Tourism Area Life Cycle (TALC) dari Butler. Berdasarkan sejarah, di Jimbaran pernah terjadi Bom Bali II pada 2005 dimana kunjungan wisatawan ke café Pantai Jimbaran harusnya menurun, namun faktanya peristiwa kelabu itu tidak berpengaruh dan malah semakin meningkat.

“Puncak kunjungan justru terjadi seminggu setelah peristiwa bom terjadi. Sebagai simpulan, pariwisata Jimbaran tidak pernah stagnan, terkecuali langsung mengalami immediate decline karena harus tutup mengikuti peraturan pemerintah untuk memutus Covid-19 mulai Maret 2020 lalu sampai kini,”imbuhnya.

Baca Juga :  Ketua WHDI Kota Denpasar Buka Pelatihan Membuat Banten Otonan di Banjar Tegal Kuwalon

Promovendus merupakan Direktur Utama PT. Kertha Jimba Wana. Pria kelahiran Denpasar, 30 Mei 1974 ini memperoleh gelar S1 (Bachelor of Engineering (Honours) dari University College of London, United Kingdom dan gelar Master of Arts in Internasional Finance dari University of North London, United Kingdom. Selain memegang jabatan penting di berbagai perusahan, Prianta juga merupakan Dewan Kehormatan POKDAR KAMTIBNAS Bhayangkara Daerah Bali (2021-sekarang) dan Ketua Pengurus Cabang Lembaga Karate Indonesia (Lemkari) Badung (2020-sekarang). (unud.ac.id/bpn)

Dapatkan berita terbaru dari Baliportalnews.com di Google News