Banten Oton
Sagung Antari Jaya Negara Buka Pelatihan Membuat Banten Otonan. Sumber Foto : Istimewa

BALIPORTALNEWS.COM, DENPASAR – Ketua WHDI Kota Denpasar, Ny. Sagung Antari Jaya Negara membuka Pelatihan membuat Banten Otonan di Desa Dauh Puri Kaja, Jalan Gatot Subroto IV J Denpasar Utara, Minggu (10/4/2022). Dalam pelatihan ini juga hadir istri Wakil Wali Kota Denpasar, Ny. Ayu Kristi Arya Wibawa.

Ketua WHDI Kota Denpasar, Ny. Sagung Antari Jaya Negara mengatakan pelatihan banten ini merupakan yang kedelapan kalinya. Menurutnya pelatihan ini dilaksanakan secara berkelanjutan karena tingginya minat masyarakat khususnya wanita Hindu untuk bisa membuat Banten Otonan dan mengetahui makna banten sesuai sastra agama.

Baca Juga :  Jelang Hari Raya, Inflasi di Provinsi Bali Meningkat

Selain itu kegiatan ini juga untuk menunjang program WHDI Kota Denpasar dalam bidang keagamaan. Maka dari itu kegiatan ini diadakan langsung di setiap banjar di empat Kecamatan se-Kota Denpasar dengan menyasar Sekaa Teruna Teruni.

Lebih lanjut Ny. Sagung Antari Jaya Negara mengatakan aktifitas wanita Hindu di Kota Denpasar dalam pelatihan kali ini masyarakat khususnya wanita Hindu tidak pernah surut untuk memahami makna dan filosofi serta unsur-unsur yang menjadi kelengkapan suatu banten atau upakara. Hal ini terbukti masyarakat yang hadir sangat antusias.

Baca Juga :  PPDB SMP Negeri Denpasar 2024: Daya Tampung Berkurang, Empat Jalur Pendaftaran Tetap Digunakan

“Antusias yang begitu besar dari masyarakat maka WHDI merespon positif antusias masyarakat dengan mengadakan pelatihan banten otonan ini,” kata Ny. Sagung Antari Jaya Negara.

Menurut Ny. Sagung Antari Jaya Negara pelatihan membuat banten digelar karena banten otonan   diperlukan setiap 6 bulan sekali untuk memperingati hari kelahiran. Sehingga ibu rumah tangga diharapkan bisa membuat banten otonan sendiri untuk keperluan anggota keluarganya sendiri dan bila sudah terbiasa dapat diterapkan pada lingkungan yang lebih luas lagi.

Selain itu, pelatihan membuat banten otonan penting dilaksanakan untuk meningkatkan pemahaman masyarakat agar bisa membuatnya sesuai dengan sastra. Pembuatan banten otonan ini juga sangat sering diterapkan dan dilakukan oleh ibu rumah tangga.

“Dengan dilaksanakan pelatihan ini minimal para ibu-ibu rumah tangga mengetahui dan bisa membuat banten otonan untuk anggota keluarga di rumah sendiri sesuai dengan sastra agama Hindu,” harapnya.(bpn)

Dapatkan berita terbaru dari Baliportalnews.com di Google News