BALIPORTALNEWS.COM, DENPASAR – Dalam upaya menyikapi probelmatikan keumatan yang terjadi di Bali, Pimpinan Daerah Kesatuan Mahasiswa Hindu Dharma Indonesia Provinsi Bali (PD KMHDI Bali) menyayangkan dengan terjadinya penyegelan Kantor PHDI Bali, pada Jumat (8/4/2022) kemarin. Hal tersebut disampaikan saat konferensi pers yang digelar di depan gedung kantor PHDI Bali, pada Sabtu (9/4/2022).
Dalam kesempatannya, Ketua PD KMHDI Bali, I Putu Esa Purwita mengatakan sebagai satu-satunya Organisasi Kemahasiswaan Hindu yang berskala Nasional, KMHDI memiliki tanggung jawab moral untuk ikut serta dalam problematika bangsa & agama. Dharma Agama dan Dharma Negara yang tercantum dalam Purwaka KMHDI memberi semangat untuk kader KMHDI tetap menyikapi dan memberikan kontribusi untuk senantiasa menyelesaikan persoalan agama & negara.
“Permasalahan yang ada saat ini sangat-sangat disayangkan, karena penyegelan yang dilakukan di Gedung PHDI Bali turut membawa dampak terhadap PD KMHDI Bali karena Kesekretariatan Tetap PD KMHDI Bali terletak di Gedung PHDI Bali,” ungkapnya.
Selanjutnya, Putu Purwita menjelaskan bahwa PD KMHDI Bali yang dalam hal ini berada pada Provinsi Bali juga di dukung dengan 6 Pimpinan Cabang KMHDI yang berada pada 6 Kabupaten/Kota yang ada di Bali memiliki andil dalam menyikapi problematika keumatan yang akhir-akhir ini terjadi, sehingga perlu rasanya KMHDI Bali melakukan konferensi pers pada Sabtu (9/4/2022) di depan Gedung PHDI Bali.
Lebih lanjut, PD KMHDI Bali merasa resah terkait hal yang telah terjadi pada tubuh lembaga keumatan maupun oknum yang berkepentingan akhir-akhir ini. Dalam hal ini PD KMHDI Bali tidak ingin umat menjadi korban konflik berpenjangan yang telah terjadi sehingga PD KMHDI Bali secara tegas mengambil tindakan untuk bersikap guna merespon problematika yang sedang terjadi, harapannya agar kedepannya kita semua dapat fokus untuk mengembangkan SDM keumatan di internal umat itu sendiri.(bpn)
